Toba - Pasca aksi penggusuran disertai kekerasan karyawan PT Toba Pulp Lestari atau PT TPL di Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Ephorus HKBP Pdt Victor Tinambunan langsung mengontak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hal itu diungkapkan ephorus, sebagaimana terlihat di status akun medsos Facebook orang nomor satu di gereja protestan terbesar di Indonesia tersebut.
"Saya sudah menghubungi Bapak Kapolri tentang masalah kekerasan yang dilakukan pihak TPL hari ini dan berharap beliau akan memerintahkan aparat kepolisian bertindak dan menangani dengan adil," tulis Ephorus Pdt Victor dikutip Sabtu, 9 Agustus 2025.
Sebagaimana diketahui, PT TPL melalui ratusan karyawannya melakukan penggusuran disertai kekerasan terhadap warga Masyarakat Adat Natinggir di Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Para karyawan perusahaan milik Sukanto Tanoto itu berusaha menanami eukaliptus di lahan pertanian Masyarakat Adat Natinggir.
Masyarakat Adat Natingir yang berupaya menghentikan aksi tersebut, mendapat berbagai tindakan kekerasan, hingga beberapa orang mengalami luka, termasuk dugaan serangan kepada anak-anak.
Para buruh PT TPL melempari rumah-rumah warga dengan batu, padahal anak-anak sedang berada di rumah yang diserang.
BACA JUGA: PT TPL Gusur Masyarakat Adat di Toba, Anak-anak Ikut Menjadi Sasaran Kekerasan
Empat staf KSPPM yang sedang mendampingi di Natinggir turut menjadi sasaran TPL dalam penggusuran ini.
Dilaporkan pada 8 Agustus 2025, setelah aparat kepolisian, TNI, dan Camat hadir di Natinggir, situasi mulai berangsur kondusif.
Tercatat tiga warga Natinggir menjadi korban. Satu di antaranya harus dirujuk ke RSU Balige karena kondisinya kritis.
Enam rumah mengalami kerusakan akibat dilempari batu. Satu rumah yang juga berfungsi sebagai warung dijarah; uang tunai dan jajanan di dalamnya turut hilang.
Selain itu, puluhan sepeda motor milik warga dirusak. []