News Rabu, 31 Agustus 2022 | 20:08

Erick Thohir Mencuat di Bursa Cawapres Musra Indonesia di Jawa Barat

Lihat Foto Erick Thohir Mencuat di Bursa Cawapres Musra Indonesia di Jawa Barat Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia, Panel Barus. (Foto:Opsi/Fernandho Pasaribu)

Jakarta - Nama Erick Thohir ikut meramaikan Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia I yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Minggu, 28 Agustus 2022.

Dari hasil voting calon wakil presiden (Cawapres) 2024 pilihan rakyat, Erick bersaing ketat dengan sejumlah tokoh besar.

Menteri BUMN ini masuk tiga besar bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Saya kaget loh, Pak Erick jadi kandidat kuat," kata Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia, Panel Barus, usai paparan hasil Musra Jawa Barat di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.

Bendahara Umum Projo ini berpandangan bahwa wajar saja jika Ridwan Kamil bertengger di posisi puncak cawapres.

Musababnya, kata dia, Musra Indonesia I berlangsung di daerah yang dipimpin oleh Ridwan Kamil.

"Warga Jabar kayaknya menginginkan RK itu jadi cawapres, bukan capres, dan itu wajar karena Musra-nya di Jawa Barat. Kita tahu, Ridwan Kamil disitu posisinya sebagai kepala daerah Jabar," ujarnya.

Diketahui, Ridwan Kamil menuai dukungan 38,89 persen dari total 5.721 peserta yang memilih. Dia juga masuk bursa calon presiden 2024 dalam Musra Jawa Barat.

Namun, dalam bursa calon presiden 2024, dia hanya mampu memperoleh 5,17 persen atau berada di posisi 6.

Sementara, Airlangga Hartarto yang juga Menko Perekonomian sama sekali tidak masuk dalam 10 besar Capres 2024 di Musra Jawa Barat.

Meski begitu, Airlangga berada di rangking kedua dalam bursa cawapres dengan 13,25 persen pemilih. Sedangkan Erick Thohir mendapatkan dukungan 12,81 persen.

"Yang menarik adalah Erick Thohir, dia masuk peringkat ketiga menempel ketat Airlangga Hartarto yang Ketua Umum Partai Golkar di bursa cawapres," ujarnya.

Perolehan dukungan untuk Erick hanya selisih tipis 0,44 persen dari Airlangga Hartarto. Kendati demikian, Panel menegaskan bahwa tidak ada intervensi menyoal suara-suara yang dihasilkan oleh Musra.

"Boleh sedih, boleh senang. Apa pun itu, itulah suara rakyat dalam Musra Jawa Barat, Panitia tidak intervensi," ucap Panel Barus.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya