Jakarta - Setelah sukses menarik minat para sineas, Family Sunday Movie (FSM) dibanjiri film pendek dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Setidaknya 215 film sudah terdaftar dalam kurun waktu 11 hari terhitung sejak 2 hingga 12 Februari lalu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengaku senang karena antusiasme masyarakat menjadi sinyal kebangkitan sektor ekonomi kreatif.
"Bisa dibilang ini bukti bahwa Family Sunday Movie adalah salah satu program Kemenparekraf yang tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat terutama bagi sineas daerah," kata Sandiaga Uno, dikutip Opsi pada Selasa, 22 Februari 2022.
Melalui FSM, kata Sandiaga, sineas daerah memiliki wadah untuk mendistribusikan karyanya, mendapat kesempatan yang sama, merasakan pengalaman berkompetisi, mengasah kemampuan untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi, serta membuka peluang untuk menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. (Foto: Kemenparekraf)
Bagaimana tidak, untuk memproduksi 1 judul film saja jika 1 komunitas membutuhkan tenaga sekitar 30 orang. Artinya di bulan pertama ini ada sekitar 6.450 tenaga kerja yang terserap.
"Karena itu film merupakan salah satu subsektor yang terbukti cepat menyerap banyak tenaga kerja, memiliki multiplier effect untuk mempercepat pemulihan ekonomi, berkontribusi terhadap pemberdayaan dan kemandirian masyarakat," ujar Sandiaga Uno.
Hal serupa juga diungkapkan Emil Heradi selaku Ketua Panita FSM. Ia menyebutkan ajang tersebut berangkat dari kegelisahan penggiat film pendek yang kurang mendapat perhatian dan belum memiliki ruang khusus yang diakui di Indonesia.
Baca juga: Film Makmum 2 Raih 1 Juta Penonton di Masa Pandemi, Sandiaga Uno Beri Apresiasi
Baca juga: Bangkitkan Ekonomi Lewat Film Pendek, Sandiaga Uno Puji 3 Sutradara Badung
"FSM adalah festival film yang demokratis, siapa pun mendapat kesempatan yang sama dan setara untuk berekspresi dan berprestasi," tutur Emil Heradi. []