Majene - Fenomena tanah bergerak yang terjadi di Lingkungan Limboro, Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) kian parah.
Hal tersebut membuat warga sekitar khawatir akan dampak yang ditimbulkannya di hari-hari mendatang.
Menurut salah seorang warga, Darman, fenomena alam tersebut terjadi sejak sebelum gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.2 mengguncang Sulbar Januari 2021 lalu.
"Saat itu, fenomena ini belum menghawatirkan," kata Darman, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 20 Juli 2022.
Namun, beberapa bulan terakhir, kondisi fenomena tersebut terlihat semakin parah, bahkan mulai merusak.
"Puluhan rumah-rumah warga di sekitar lokasi tersebut mulai terdampak, mengalami retakan," katanya.
Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas umum seperti kantor kelurahan juga ikut terdampak, termasuk jalan yang hampir putus.
"Salah satu tembok roboh akibat pergerakan tanah ini," kata Darman.
Sehingga, warga sekitar melakukan penimbunan jalan yang rusak akibat fenomena tersebut dengan swadaya, namun tidak bertahan lama.
"Kalau bergerak lagi tanahnya, kami timbun tapi tidak bertahan lama. Kami berharap, ada perhatian serius dari pemerintah," katanya. []