Pilihan Jum'at, 07 Januari 2022 | 17:01

Ferdinand Hutahaean: Saya Mohon Maaf Dengan Segala Kerendahan Hati Atas Kekeliruan Saya

Lihat Foto Ferdinand Hutahaean: Saya Mohon Maaf Dengan Segala Kerendahan Hati Atas Kekeliruan Saya Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri, Ferdinand Hutahaean.(Foto:Opsi/Istimewa)

Oleh: Ferdinand Hutahaean

Saya menyadari betul situasi yang terjadi dua hari terakhir ini betapa riuhnya ruang publik membicarakan saya dan cuitan saya pada tanggal 4 lalu soal Allah. Dalam hal ini perlu saya jelaskan secara terang-benderang mengapa cuitan itu muncul.

Munculnya cuitan itu adalah akibat dari dan atas pergumulan pribadi saya yang memang sedang menderita penyakit yang sudah menahun dan tidak kunjung sembuh.

Sudah dua tahun lebih saya mengalami gangguan penyakit yang kalau kambuh pasti akan membuat saya jatuh, pingsan dan kejang. Hal ini juga sangat mempengaruhi kesadaran saya.

Dan pada tanggal 4 Januari 2022 saat cuitan saya muncul, adalah ketika saya baru mengalami jatuh pingsan dan ini membuat pikiran saya berkecamuk serta ingin bertindak pendek.

Akhirnya terjadilah dialog antara pikiran dan hati, ketika itu pikiran saya berkata :"Hei Ferdinand, kau akan mati, tak ada yang bisa menolongmu, tak ada yang bisa membantumu, Allahmu saja harus dibela" kata pikiran kepada hati saya dan hati saya menjawab: "Tidak, Allah ku kuat, Dia tak perlu dibela, Dia yang akan menolongku."

Itulah dialog yang muncul dan itu motivasi untuk diri saya supaya saya kuat dan bertahan dari cobaan. Dan saat itu saya tuliskan hal tersebut dalam cuitan.

Namun, setelah saya mencuit tentang itu, kemudian ramai karena ada salah persepsi yang muncul dan ada yang melalukan provokasi dengan menambah narasi-narasi yang tidak sesuai dengan fakta hingga terkesan mengadu domba.

Maka muncul-lah opini bahwa seolah ini menjadi adu domba antara Kristen dan Islam. Padahal, ini tidak ada urusan dengan agama mana pun, ini murni dialog pribadi saya dengan diri saya, dialog tentang saya dengan Tuhan saya, Allah SWT.

Orang yang tidak mengenal saya bahwa saya adalah seorang Muslim, seorang Mualaf sejak 2017, telah menuduh saya dengan kalimat yang tidak tepat, terutama tentang identitas agama saya, akhirnya jadi ribut dan gaduh.

Namun demikian, Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada saudara-saudara saya muslim apabila tersinggung ataupun tersakiti dengan tulisan saya di Twitter.

Sekali lagi saya mohon maaf karena kekhilafan saya, mungkin karena pemahaman agama Islam saya yang baru seumur jagung, mohon kiranya dimaafkan dan mohon bimbingan selalu para ulama untuk saya dan keluarga agar lebih baik lagi menjadi seorang muslim.

Demikian saya sampaikan, semoga bisa menjadi terang bagi semua atas situasi yang terjadi. Sekali lagi dengan segala keresahan saya mohon dimaafkan.

Jakarta, 06 Januari 2022

*Eks Politisi Demokrat dan aktivis sosial media

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya