Hukum Jum'at, 16 September 2022 | 08:09

Ferdy Sambo Masih Punya Power, Diduga Ada Keterlibatan Kakak Asuh Pensiunan Polri

Lihat Foto Ferdy Sambo Masih Punya Power, Diduga Ada Keterlibatan Kakak Asuh Pensiunan Polri Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (tengah) berjalan keluar ruangan usai mengikuti sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Divisi Propam Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 26 Agustus 2022. (foto: Antara/ M Risyal Hidayat).

Jakarta - Penasihat Ahli Kapolri, Muradi menilai meski sudah berstatus tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo masih memiliki kekuatan di internal Polri.

Sebab, Ferdy Sambo diduga memiliki back up dari kakak asuh yang tak lain adalah purnawirawan jenderal polisi dan para pejabat Polri yang masih aktif dan menduduki posisi strategis di kepolisian.

Bahkan, ujar Muradi, Ferdy Sambo dan sang kakak asuh masih berkomunikasi. Semata agar eks Kadiv Propam itu bisa lolos atau setidaknya mendapat hukuman tidak berat dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Baca jugaHasil Lie Detector Dirahasiakan karena Ferdy Sambo-Putri Candrawathi Bohong Terus?

Salah satu yang patut dicurigai adalah Ferdy Sambo tak mengakui ikut menembak Brigadir J. Hal ini tentu berbeda dari video animasi yang dirilis Polri, di mana Sambo digambarkan memberi tembakan pamungkas, mendarat di kepala Brigadir Yosua Hurabarat. 

"Katakanlah minggu lalu mereka masih berkomunikasi (Ferdy Sambo dan kakak asuh), masih yang paling vulgar ketika FS enggak mengakui menembak, dalam rekonstruksi buat saya implisit dia masih punya power. Masih ada back up di situ (kepolisian)," kata Muradi kepada wartawan, dikutip Jumat, 16 September 2022. 

Dia menduga, `kakak asuh` ini tidak terlibat langsung dalam kejahatan Ferdy Sambo. Namun, ikut mendorong agar Sambo bisa lolos dari jerat pidana berat.

Maka itu, Muradi berharap agar kepolisian bisa mengusut keterlibatan `kakak asuh` tersebut dalam kasus Ferdy Sambo.

Baca jugaAda Apa Kuat Ma`ruf Sampai Tegang dan Panik, Susi ART Sambo Menangis?

"Saya berharap (pemeriksaan) menyentuh yang sudah pensiun, karena ini jauh punya power mengendalikan FS, yang memberi beliau (Ferdy Sambo pangkat) jenderal, dan sebelum (kakak asuh ini) pensiun juga jadikan (Ferdy Sambo) Kadiv Propam, saya kira itu perlu dikejar juga," kata Muradi.

Dia pun meminta agar Polri tidak takut mengusut keterlibatan "kakak asuh" ini.

Sebab, menurut Muradi, jabatan di institusi polisi itu sama dengan di tentara yang bekerja dalam garis komando.

"Kalau dia tidak pegang tongkat komando, selesai sudah. Kalau dia jadi kapolda sekadar megang asisten yang tidak strategis, selesai sudah. Kita punya pengalaman ketika Pak Gatot (Nurmantyo) panglima (TNI) diganti, selesai," ucap Muradi.

Dia menilai, langkah pengusutan keterlibatan para senior kepolisian ini penting agar proses persidangan kasus Sambo bisa berjalan dengan mulus.

"Itu perlu ada langkah cepat sebelum persidangan, poin ketiga tadi, mengusut keterlibatan kakak asuh, apakah terlibat atau tidak," kata Muradi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya