Jakarta - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022 yang menewaskan ratusan fans Arema FC masih menjadi sorotan di media internasional dan beberapa klub atau bahkan pemain sepak bola di Benua Biru.
Media BBCNews terpantau menggunakan judul “FIFA President Gianni Infantino says it is a `dark day` for football after Indonesian stadium disaster.”
Presiden Federation International de Football Association (FIFA) Gianni Infantino mengatakan peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan adalah "hari kelam” bagi sepak bola, karena kematian yang telah dikonfirmasi mencapai sedikitnya 125 orang dalam sebuah pertandingan sepak bola di Indonesia.
Baca juga: Ade Armando Sebut Polisi Tidak Memukul dan Tak Menembak Saat Tragedi Kanjuruhan
Kemudian sekitar 180 orang juga terluka setelah kekalahan Arema FC dari rivalnya Persebaya Surabaya. Peristiwa terjadi setelah polisi menembaki gas air mata suporter yang menyerbu lapangan.
"Dunia sepak bola dalam keadaan syok menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia," kata Infantino.
"Ini adalah hari yang kelam bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan tragedi di luar pemahaman."
FIFA, badan sepak bola yang mengatur dunia, menyatakan bahwa tidak ada "gas pengendali kerumunan" yang boleh dibawa atau digunakan oleh steward (Tribun) atau polisi di pertandingan.
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,” lanjut Infantino
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Asosiasi Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini."
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando Salahkan Fans Arema: Mereka Sombong dan Bergaya Preman
Kepala Konfederasi Sepak Bola Asia, Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan bahwa dia sangat terkejut dan sedih mendengar berita tragis seperti itu keluar dari Indonesia yang penduduknya mencintai sepak bola.
Belasungkawa atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan juga dinyatakan oleh beberapa akun sepak bola di Twitter.
Liverpool mentweet: "Kami sangat sedih mendengar peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia. Pikiran semua orang di Liverpool Football Club bersama semua yang terkena dampak saat ini."
Di Inggris, tragedi kelam pernah terjadi di Stadion Hillsborough di Sheffield pada tahun 1989, mengakibatkan kematian 97 penggemar Liverpool yang menghadiri semifinal Piala FA klub melawan Nottingham Forest.
Kapten Inggris Leah Williamson memposting di Twitter: "Pikiran saya bersama semua orang yang terkena dampak tragedi ini. Indonesia memiliki tempat khusus di hati saya."
Bek Spanyol Sergio Ramos menyebut insiden itu "memilukan".
Sementara mantan penyerang Inggris Wayne Rooney mengatakan itu "menghancurkan".
Akun klub Ajax men-tweet: "Kami sangat sedih dengan tragedi di Malang, Indonesia. Seharusnya tidak pernah ada kekerasan di pertandingan sepak bola."
Barcelona mengatakan mereka "sedih dengan peristiwa tragis" di Stadion Kanjuruhan, mereka "menolak semua tindakan kekerasan baik di dalam maupun di luar lapangan". []