Cirebon - Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon berharap terbentuknya Forum Komunikasi Guru Ngaji (FKGN) Kota Cirebon dapat mengubah persepsi terhadap guru ngaji.
Selama ini guru ngaji dianggap sebagai profesi yang terpinggirkan dan tidak pernah mendapatkan apresiasi. Persepsi ini harus terus dikikis
“Eksistensi guru ngaji sudah ada sejak lama, bahkan keberadaannya sejalan dengan saat penyebaran dan berkembangnya agama Islam di Indonesia,” ungkap Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati saat menghadiri Deklarasi dan Pengukuhan FKGN Kota Cirebon di Islamic Center Cirebon, Minggu 27 Februari 2022.
Dengan terbentuknya FKGN Kota Cirebon, lanjut Eti, akan menjadi wadah bagi para guru ngaji. Sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk senantiasa menuntun generasi muda sebagai penerus bangsa yang berakhlak.
“Guru ngaji sangat dibutuhkan guna mendidik generasi muda ke arah positif bukan negatif. Memiliki wawasan keagamaan yang baik,” katanya.
Dikatakan Eti, peran guru ngaji dalam mengembangkan ilmu pengetahuan agama sangat besar. Guru ngaji bukan hanya mengajarkan baca tulis Alquran, melainkan juga pendidikan mental spiritual secara luas.
“Keberadaan para guru ngaji dapat membantu dan memberikan sumbangsih melalui kiprah nyata di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua FKGN Kota Cirebon, Mohammad Said Al Khudri mengatakan, FKGN merupakan wadah para guru ngaji dalam mengembangkan potensi dengan tujuan menciptakan generasi muda yang berakhlak.
“Generasi muda bukan hanya bisa mengaji. Namun yang terpenting memiliki akhlakul karimah,” katanya.
Oleh sebab itu, guru ngaji akan dibekali pelatihan berdasarkan delapan program prioritas FKGN.
Program itu diantaranya Pelatihan Baca Kitab Kuning, Penguatan Moderasi Beragama, Pelatihan Smart Metode Bil Qolam, Pelatihan Salat Menuju Sempurna, Pelatihan dan Sosialisasi Zakat, Pelatihan Advokasi dan HAM, Kesejahteraan Guru Ngaji dan Pengajian Hikmah.
“Kami akan bersinergi dengan Pemda Kota Cirebon untuk mewujudkan delapan program tersebut,” katanya. []