Riau - Pemilihan umum (Pemilu) 2024 menjadi momen politik yang istimewa bagi generasi muda. Sebab, Pemilu mendatang akan diikuti sekitar 60 persen pemilih dari segmen generasi milenial dan generasi Z.
Para pemuda dari generasi milenial dan generasi Z harus sadar politik agar persentase 60 persen pemilih dari generasi muda tidak hanya sebatas angka, namun pemuda dapat mengambil peran dan mau berkontribusi dalam bidang politik.
Demikian disampaikan pengamat politik, Saiman Pakpahan dalam dialog dengan tema "Peran dan Posisi Pemuda Riau pada Pemilu Serentak 2024".
"Kalau selama ini pemuda melakukan demonstrasi untuk mengkritisi kebijakan politik maka pada momen Pemilu Serentak 2024, seharusnya pemuda tidak hanya melakukan kontrol politik dari luar sistem, namun masuk ke dalam sistem politik itu sendiri," kata Saiman seperti mengutip keterangannya, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Dalam dialog yang dirajah langsung oleh penggagas Forum Pemuda Intelektual Riau, Ira Putra dan Hermanto Romora hadir beberapa pembicara lainnya, yakni Rahmad Ilahi, Ketua BPD HIPMI Riau, dan Nofri Andri Yulan, Sekretaris DPD KNPI Riau.
Dialog ini dilakukan karena dipandang penting untuk mempersiapkan pemuda Riau dalam menghadapi Pemilu Serentak 2024 di Indonesia.
Ketua BPD Hipmi Riau, Rahmad Ilahi menyampaikan pentingnya kesiapan pemuda dalam sektor ekonomi dan politik untuk menentukan posisi dan perannya pada Pemilu serentak 2024.
"Kalau kita lihat ke belakang, tokoh-tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan merupakan figur muda seperti Bung Karno yang menjadi Presiden pertama ataupun Bung Tomo yang melalui orasi politiknya membakar semangat juang untuk meraih kemerdekaan," kata Rahmad.
Menurutnya, menyambut momen Pemilu 2024, pemuda seharusnya dapat mengulangi masa-masa perjuangan dulu dengan kembali mengambil peran dalam menentukan kebijakan politik dengan masuk ke dalam sistem pemerintahan.
"Hari ini kalau ingin menjadi aktor politik di usia muda, harus mapan pemikiran, mapan integritas, dan juga mapan secara ekonomi. Sehingga untuk maju berpolitik, pemuda sudah mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Diharapkan pemuda bisa memegang posisi strategis dengan leluasa tanpa terbeban kepentingan orang lain sehingga dapat menentukan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.
Sementara, Sekretaris DPD KNPI Provinsi Riau Nofri Andri Yulan mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi pemilih namun ikut berpartisipasi menjadi peserta Pemilu.
"Pemilih pada Pemilu 2024 memang didominasi oleh generasi muda, namun seharusnya pemuda tidak hanya menjadi pemilih namun juga menjadi peserta Pemilu, misalnya menjadi calon legislatif atau calon kepala daerah. Pemuda harus terlibat memperbaiki sistem pemerintahan yang kita anggap belum bisa mengakomodir kepentingan generasi muda," kata Nofri.
Inisiator Forum Pemuda Intelektual Riau, Ira Putra menyampaikan tahun 2024 adalah momen yang tepat bagi Pemuda Riau untuk semakin banyak berkontribusi di kancah politik.
"Sudah sangat benar untuk kita mendorong para Pemuda Riau yang berpotensi agar mengambil peran dan posisi pada Pemilu serentak 2024. Kita harus mendorong pemuda Riau yang punya kapasitas untuk bersaing dan terjun ke dalam politik," kata Ira.
"Banyak pemuda Riau yang berpotensi untuk kita dorong, baik untuk maju di tingkat daerah ataupun pusat seperti DPR atau DPD. Sebut saja nama-nama beken seperti Edwin Pratama Putra, Raja Juli Antoni, ataupun Sahat Martin Philip Sinurat. Mereka bisa ikut serta dalam pemilihan DPR atau DPD RI dari dapil Riau," sambungnya.
Lanjutnya, ada juga para tokoh muda Riau yang sangat layak maju Gubernur ataupun Walikota seperti Rahmad Ilahi, Fuad Santoso, ataupun Agung Nugroho. Beberapa kali nama mereka masuk dalam radar publik pada beberapa survei calon pemimpin daerah di Riau.
"Di samping itu ada nama seperti Nofri Andri Yulan dan juga Dedi Harianto Lubis yang sangat berpeluang dan mampu bersaing sebagai calon DPRD Provinsi ataupun Kota. Juga banyak tokoh muda lainnya yang berpotensi untuk kita dorong serta dukung dalam forum-forum dialog selanjutnya," ucap Ira Putra.[]