News Senin, 06 Juni 2022 | 16:06

G-Land di Banyuwangi, Nomor 3 Ditonton Terbanyak di Dunia

Lihat Foto G-Land di Banyuwangi, Nomor 3 Ditonton Terbanyak di Dunia G-Land di Banyuwangi, Jawa Timur, salah satu lokasi surfing dengan ombak kiri terbaik di dunia. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Banyuwangi -  G-Land Banyuwangi, Jawa Timur, salah satu lokasi surfing dengan ombak kiri terbaik di dunia.

Dengan social engagement tertinggi ketiga untuk ajang olahraga setelah National Basketball Association (NBA) dan National Football League (NFL/liga football AS), mengalahkan MotoGP yang berada di posisi sembilan.

Ajang World Surfing League (WSL) Championship Tour (CT) G-Land Pro 2022 sukses digelar di Pantai Plengkung (G-Land), pada 28 Mei hingga 4 Juni 2022.

Event selancar internasional itu mampu memikat lebih dari 6 juta pasang mata dari seluruh dunia untuk menyaksikan para peselancar ‘bermain’ di ombak yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo itu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin di Jakarta menjelaskan, WSL ini membawa dampak langsung pada kebangkitan ekonomi di daerah.

Sebagai ajang promosi yang efektif karena event sport tourism ini mendapat liputan media internasional. 

“Cara terbaik bagi daerah yang menjadi destinasi surfing kelas dunia adalah dengan mengadakan kompetisi WSL tahunan yang mendatangkan peselancar internasional. Selain meningkatkan pendapatan ekonomi daerah, juga menghasilkan liputan media ke seluruh dunia,” kata Menteri Sandiaga, Senin, 6 Juni 2022.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa menambahkan, Indonesia sudah dikenal oleh para peselancar sebagai destinasi surfing nomor satu di dunia. 

Lantaran memiliki ombak sepanjang tahunnya. Termasuk ombak yang menjadi impian para surfer dunia yaitu G-Land.

“Surfer dunia senang datang ke Indonesia, lantaran perairannya hangat dan ombaknya bagus. Itu sebabnya kami di Kemenparekraf sejak beberapa tahun lalu, bekerja sama dengan WSL dan memberi dukungan pada beberapa event surfing yang diselenggarakan di tanah air, termasuk salah satunya G-Land Pro 2022,” katanya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku senang dengan suksesnya penyelenggaraan WSL yang disaksikan jutaan pasang mata ini karena mampu mempromosikan G-Land. 

Dia berharap ini akan menjadi kampanye positif untuk pariwisata Banyuwangi di kancah global. 

WSL ini bakal menjadikan momentum, untuk kembali menggenjot event-event berskala internasional di Banyuwangi. 

Baca juga:

Presiden Jokowi Ajak PM Australia Gowes Sepeda Bambu di Kebun Raya Bogor

"Ini bakal jadi momentum untuk menggelar event berskala internasional yang selama pandemi kemarin sempat terhenti. Semoga ini bisa memberikan dampak positif bagi pengembangan sports tourism di Banyuwangi. Tentunya, juga bisa mengungkit ekonomi lokal,” ujarnya.

Final WSL Pro G-Land yang digelar pada Sabtu, 4 Juni 2022, menobatkan Jack Robinson (Australia) sebagai juara pada kategori pria. 

Sementara itu, di kategori wanita Johanne Defay (Prancis) berhasil membawa pulang trofi. 

Kemenangan ini, bagi Defay sangat istimewa. Apalagi perjuangannya mencapai puncak cukup sulit diraih. 

Defay harus melalui hadangan sejumlah peselancar terbaik dunia. Seperti di perempat final, dia harus menghadapi Stephanie Gilmore dari Australia.

Kemudian mengalahkan Bronte Macaulay asal Australia yang merupakan peraih gelar tujuh kali World Surf League (WSL) sekaligus peselancar favorit pada kejuaraan ini. 

Bahkan, memupus impian lawannya untuk meraih gelar ke delapannya pada kejuaraan ini.

“Saya telah meraih beberapa kemenangan di sini di Indonesia. Sebagai wanita pertama yang menang di G-Land, rasanya sangat istimewa di lokasi yang luar biasa, luar biasa,” ujarnya.

Jack Robinson menang dramatis di detik-detik akhir atas peselancar nomor 1 dunia Filipe Toledo (Brasil). 

Ia berhasil juara setelah meraih nilai 13,50 poin yang dikumpulkannya dari 5 kali percobaan dari 8 ombak yang terbentuk selama babak final. Sementara, Filipe Toledo, hanya mengumpulkan 13,16 poin. 

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Tipi Jabrik mengatakan, hampir semua peselancar dunia yang mengikuti ajang Championship Tour di G-Land kali ini merasa puas dengan penyelenggaraannya hingga kualitas ombaknya. 

"Mereka berharap bisa berlaga lagi di sini tahun depan. Semoga saja nanti G-Land bisa dijadwalkan untuk menjadi tempat Championship Tour tahun depan," ujarnya.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya