News Minggu, 28 November 2021 | 12:11

Gaduh Jual-Beli Jabatan Direksi BUMN, Said Didu Tantang Erick Thohir Lapor KPK

Lihat Foto Gaduh Jual-Beli Jabatan Direksi BUMN, Said Didu Tantang Erick Thohir Lapor KPK Mantan Sekretaris BUMN Said Didu. (foto: ist).

Jakarta - Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara, Said Didu menantang Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengungkap data perkara suap jual-beli jabatan di perusahaan pelat merah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Seperti diketahui, sebelumnya Erick Thohir memberitahukan cara paling mudah mendapatkan uang di BUMN, ialah dengan melakukan jual-beli jabatan posisi direktur utama (Dirut) bisa bernilai Rp 25 Miliar.

"Pak Menteri @erickthohir, terima kasih sudah membuka bahwa untuk jadi Dirut BUMN di masa lalu harus bayar Rp 25 M. Artinya, Bapak sudah punya data lengkap. Ini serius karena ada 9 Menteri BUMN dan ratusan mantan Direksi sebelum Bapak bisa kena fitnah. Agar tidak fitnah mohon data bapak segera dilaporkan ke @KPK_RI," kicau @msaid_didu dikutip Opsi, Minggu, 28 November 2021.

Said Didu lantas menyebut, mantan Menteri BUMN yang imbasnya bisa terkena stigma negatif dari pernyataan Erick Thohir terkait jual-beli jabatan Rp 25 miliar di BUMN di antaranya Tanri Abeng, Laksamana Sukardi, Rozy Munir (alm), Andung Nitimiharja (alm), Soegiharto (alm), Sofyan Djalil, Dahlan Iskan, dan Rini Soemarno.

"Karena pernyataan Bapak bahwa dulu untuk jadi Dirut harus bayar Rp 25 M, ini menyangkut nama-nama orang besar minimal 13 mantan Menteri dan 1 orang Menteri yang dulu terkait dengan pernyataan Bapak tersebut," ujar Said Didu.

"Saran saya segera data Bapak dibuka demi nama baik mereka. Jika tidak melaporkan maka Bapak bisa dituduh menyebar hoax," tambahnya.

Said Didu kian ngotot menantang Erick Thohir untuk buka data ke KPK, karena sebagai pejabat pemerintahan, Menteri BUMN periode 2019-2024 ini diduga mengantongi data suap jual-beli jabatan.

"Pejabat yang punya data tentang penyimpangan wajib melaporkan ke penegak hukum. Jika beliau tidak melaporkan bisa dianggap isu tersebut adalah hoax, dan jika pak Erick sudah melaporkan, baru terlapor bisa bergerak," kata Said Didu.

Sebelumnya, Erick Thohir memberitahukan cara paling mudah mendapatkan uang dari jabatannya sebagai Menteri BUMN adalah dengan melakukan jual-beli jabatan direksi perusahaan pelat merah.

“Kalau saya mau cari uang di BUMN, banyak. Paling gampang apa? Cari uang, mindah-mindahin jabatan, itu setorannya banyak loh,” katanya dalam dialog dengan Akbar Faizal, dikutip Jumat, 26 November 2021.

“Loh dulu, pernah dihargai satu direksi Rp 25 miliar. Direksi yang gede, ya direktur utama lah, kalau mau,” ucap Erick Thohir. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya