News Kamis, 03 Maret 2022 | 11:03

Gaduh Penundaan Pemilu, Azyumardi Wanti-wanti Perkataan Jokowi Tak Bisa Dipegang

Lihat Foto Gaduh Penundaan Pemilu, Azyumardi Wanti-wanti Perkataan Jokowi Tak Bisa Dipegang Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato di Istana Kepresidenan Bogor. (foto: Tangkapan Layar/YouTube Sekretariat Presiden).

Jakarta - Guru Besar UIN Jakarta Azyumardi Azra mewanti-wanti jangan sampai rakyat menelan mentah-mentah perkataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sempat ngaku menolak perpanjangan masa jabatan presiden.

Sebab, apa yang dikatakan Presiden Jokowi selalu berkebalikan dengan apa yang dilakukan. Menyikapi usulan penundaan Pemilu 2024 yang disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, maka rakyat diminta tetap waspada.

"Saya menyampaikan secara terbuka di berbagai media, saya kira jangan berpendapat begitu (Jokowi menolak), apalagi yakin. Karena melihat gejalanya adalah apa yang dikatakan Presiden Jokowi itu selalu berlawanan dengan apa yang dilakukan," kata Azra dalam diskusi daring, Rabu, 2 Maret 2022.

Baca juga: Cak Imin: Penentu Penundaan Pemilu 2024 Adalah Bapak Jokowi

Cendekiawan muslim itu lantas menyinggung pernyataan Jokowi saat berkomitmen memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, realitasnya justru menyetujui RUU KPK meski banyak penolakan.

Sementara di tahun 2020, ujar Azra, Jokowi juga mengaku berkomitmen melindungi para buruh. Namun, pemerintah justru menyetujui pengesah UU Cipta Kerja yang belakangan inkonstitusional bersyarat di mata MK.

"Jadi enggak bisa dipegang. Jadi menurut saya jangan percaya dulu. Maka waktu itu saya menyerukan agar masyarakat sipil tetap waspada. Jangan percaya, ternyata betul," kata dia.

Baca juga: Minta Tunda Pemilu 2024, Cak Imin dan Zulhas Tidak Jelas

Kemudian Azra menilai perubahan sikap Jokowi ini banyak dipengaruhi oleh orang-orang terdekat di lingkungan Istana, terutama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Azra pun skeptis dengan lanjutan isu penundaan Pemilu sekaligus perpanjangan masa jabatan presiden. Dia merasa perlu mengkritik wacana itu sebab berkebalikan dengan keputusan pemerintah yang pada 2020 justru ngotot melaksanakan Pilkada di tengah lonjakan kasus pandemi Covid-19.

Namun, keputusan itu saat ini justru bertolak belakang. Di tengah banyak penolakan terkait wacana penundaan pemilu, dua ketua umum partai politik dan dua menko justru diduga ngotot ingin Pemilu dan Pilpres 2024 ditunda.

"Sekarang kenapa kemudian mau diubah malah diperpanjang. Tidak pemilunya ditunda. Kalau dulu dipaksakan diselenggarakan. Ini enggak dipaksakan ditunda," kata Azra.

Presiden Jokowi diketahui hingga kini belum angkat suara perihal usulan agar Pemilu 2024 ditunda seperti yang dilontarkan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya