Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie mengungkap alasan mengapa PSI mengusung kader PDIP Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu 2024.

Menurut Grace Natalie, pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini bukanlah partai, melainkan rakyat.

Sebab, melalui suara rakyatlah suatu partai politik bisa meraih persentase suara sekian persen hingga mendapatkan kursi di parlemen.

Baca juga: Grace PSI: Pendeklarasian Ganjar-Yenny Wahid 2024 Tidak Mendadak

"Ketika kita bicara soal calon pemimpin negeri ini rasanya terlalu sempit kalau kita hanya bicara soal apakah ini kader atau non-kader partai. Bukankah pemegang kekuasaan tertinggi itu adalah rakyat," ujar Grace dikutip Opsi dari kanal YouTube Cokro TV, Jumat, 14 Oktober 2022.

"Karena dititipi amanah oleh rakyat. Mengapa giliran bicara soal capres rakyat tidak dilibatkan? Yang membuat keputusan hanya di lingkaran kecil elit partai. Oleh karena itu yang PSI lakukan adalah demokratisasi pencalonan presiden," ujar dia lagi.

Grace memastikan, keputusan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres bukanlah keputusan elit PSI, melainkan hasil jejak pendapat publik, yakni berdasar polling Rembuk Rakyat.

"Kalau mau egois, PSI bisa saja mencalonkan kader sendiri. Tetapi PSI berbesar hati untuk mencalonkan kader partai lain, karena ini adalah aspirasi masyarakat," tutur dia.

Baca juga: Grace Natalie: Meski Belum Punya Kursi DPR, PSI Tetap Bisa Usung Ganjar Capres

Grace menegaskan, dalam konteks ini dirinya tentu tidak akan mencampuri urusan internal rumah tangga partai lain.

Akan tetapi, lanjutnya, PSI di satu sisi memiliki kewajiban untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang sudah disalurkan melalui polling Rembuk Rakyat.

"Penetapan calon presiden dan wakil presiden oleh KPU masih sekitar tujuh bulan lagi. Kita masih punya waktu untuk melakukan kerja-kerja politik untuk memenangkan pasangan Ganjar dan Yenny Wahid. Yang pasti seluruh kader dan pengurus PSI di seluruh indonesia sudah diinstruksikan untuk memenangkan Ganjar-Yenny Wahid," kata Grace Natalie. []