Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut ribuan peserta mudik gratis menggunakan KM Ciremai yang turun di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu 30 April 2022. Total ada sekitar 1.481 orang dan sekitar 300-an unit sepeda motor, yang turun di pelabuhan tersebut.
Para pemudik terlihat bahagia dan mengaku senang bisa mudik dan disambut oleh Ganjar Pranowo. Apalagi setelah 14 jam berlayar dari Jakarta ke Semarang.
Seperti yang diungkapkan oleh Maryam. Warga asal Wirosari, Purwodadi, tersebut senang akhirnya bisa mudik. Selain sudah dua tahun tidak mudik, kali ini dia sangat terbantu dengan program mudik gratis menggunakan kapal itu. Biasanya, kalau pulang kampung, Maryam dan keluarga nekat naik sepeda motor dari Jakarta.
“Bangga sekali, senang begitu. Soalnya ini kan gratis, terus kita boleh bawa motor, katanya biar mengurangi kemacetan juga. Jadi senang. Sudah dua tahun tidak pulang,” ujar Maryam yang mudik bersama keluarganya dan sempat bercanda dengan Ganjar mengenai oleh-oleh.
Menurut Ganjar, mudik menggunakan kapal tersebut merupakan pilihan dan cara yang bagus. Sebab dengan mudik naik kapal, tidak hanya orangnya saja yang bisa diangkut, tetapi kendaraan juga bisa ikut dibawa.
“Ini bagus. Tradisi ini bisa diteruskan sehingga yang mau pakai sepeda motor untuk pulang, insyaallah jauh lebih nyaman dan selamat. Sehingga tidak ikut-ikutan yang di jalan. Nyaman begitu ya,” kata Ganjar.
Ganjar siang itu menyambut para pemudik yang baru tiba dari Jakarta di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ia terlihat sudah berdiri di dermaga sejak mengetahui KM Ciremai yang dinakhodai oleh Komarudin tersebut, memasuki kawasan pelabuhan untuk berlabuh. Setelah itu Ganjar mendekat dan menyapa langsung para penumpang dari dekat.
“Tadi saya tanya, semua nyaman, bisa tidur, maka dua kali, makannya enak, di sini dilayani dengan baik, di kapal melayani dengan baik. Pelni juga melayani dengan baik. Maka Menhub sedang menyiapkan. Kalau kondisi lebih baik, tahun depan akan dilakukan lagi dengan lebih banyak lagi. Sebenarnya naik kereta dan naik kapal itu cara paling baik, karena kemacetan luar biasa. Kita sedang mengurai potensi-potensi macet,” tandas Ganjar.