News Senin, 12 Desember 2022 | 17:12

Gejolak Perang Dagang AS dan China Akan Mengguncang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Lihat Foto Gejolak Perang Dagang AS dan China Akan Mengguncang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Ilustrasi perang dagang China Amerika Serikat (AS). (Foto: Pixabay)

Jakarta - Pemerintah Indonesia diminta melakukan langkah antisipatif untuk menghadapi gejolak perang dagang internasional antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Perang dagang ini potensi berdampak terhadap perekonomian dalam negeri pada tahun depan 2023. Sebab, AS dan China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.

"Yang masih perlu diantisipasi (pada 2023) adalah adanya gejolak perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang akan mengguncang pertumbuhan ekonomi kita," kata Peneliti Bidang Ekonomi The Indonesian Institute (TII) Nuri Resti Chayyani seperti dikutip Senin, 12 Desember 2022.

Sebagai informasi, perang dagang antara kedua negara tersebut mulai bergejolak kembali sejak tahun 2018, di mana keduanya berlomba-lomba menaikkan bea masuk impor untuk meningkatkan kinerja neraca perdagangan.

Selain itu, Indonesia perlu mengantisipasi adanya kemungkinan kenaikan harga pangan dan energi di tingkat global pada 2023, mengingat adanya ketergantungan dalam negeri terhadap beberapa jenis komoditas tersebut.

"Kemudian, (antisipasi) ada kemungkinan kenaikan harga pangan dan energi," ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, Indonesia perlu mengantisipasi adanya peningkatan kasus Covid-19, seperti yang mulai terjadi di China, serta risiko perubahan iklim yang membutuhkan alokasi dana dan mitigasi.

Namun demikian, Nuri memperkirakan kinerja perekonomian nasional tahun 2023 masih akan ekspansif seperti pada 2022, yang mana sepanjang tiga triwulan mencatatkan pertumbuhan di atas 5 persen year on year (yoy).

"Apabila dilihat secara tahunan, sepanjang 2022 ini pertumbuhan ekonomi selalu berada di angka 5 persen dibandingkan tahun 2021. Ini merupakan hal yang impresif di tengah kondisi global yang masih tidak kondusif," ucapnya.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Nyaris Jatuh, Reaksi Menko Luhut Tren di Twitter

Baca juga: Jabar Ekspor Tanaman Hias ke Amerika, Eropa dan Asia

Menurut Nuri, capaian Indonesia pada 2022 bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain, terutama di regional Asia, yang mana dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi di tengah adanya tendensi geopolitik sepanjang tahun 2022.[] (Antara)

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya