News Selasa, 24 Mei 2022 | 19:05

Gempa di Badung Bali, Belasan Pelajar SD Berhamburan Keluar Ruangan

Lihat Foto Gempa di Badung Bali, Belasan Pelajar SD Berhamburan Keluar Ruangan Sejumlah pelajar SD berhamburan keluar ruangan, Selasa, 24 Mei 2022. (Foto: BNPB)
Editor: Tigor Munte

Badung - Seperti biasa belajar mengajar SD Nomor 2 Tanjung Benoa, Bali, berjalan seperti hari-hari biasanya pada Selasa, 24 Mei 2022 pagi.

Siswa kelas 3 mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia di dalam kelas. Siswa kelas 4 belajar matematika.

Sementara itu siswa kelas 5 sedang berolahraga di halaman sekolah di bawah pohon ketapang bersama guru olahraga.

Selang beberapa saat kemudian, gempa besar mengguncang wilayah Bali-Tanjung Benoa. 

Tanah terasa bergelombang, dinding dan kaca ruang kelas bergetar, meja dan kursi bergoyang-goyang. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) seketika mengeluarkan peringatan dini tsunami di perairan Bali. 

Sirine evakuasi darurat dibunyikan sebagai tanda kepada para siswa untuk segera menyelamatkan diri.

Merasakan guncangan kuat itu, para siswa kelas 3 dan 4 segera mengambil tas untuk menutup kepala dan bersembunyi di bawah meja. 

Setelah guncangan mereda, mereka kemudian diarahkan menuju keluar kelas di halaman sekolah.

Para guru segera menghitung kembali jumlah para siswa untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam kelas. 

Setelah semuanya lengkap, para siswa diarahkan menuju ke tempat evakuasi sementara di lantai 6 sebuah hotel yang tak jauh dari sekolah.

Para siswa segera berlari dengan bergandengan tangan menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan dengan tetap melindungi kepala dengan tas masing-masing. 

Setibanya di tempat evakuasi, semua siswa kembali dihitung dan dipastikan semuanya selamat dari potensi ancaman tsunami yang didahului oleh gempa.

Baca juga:

Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Sulawesi Utara

Narasi di atas adalah tentang skenario yang dilakukan pada kegiatan evakuasi mandiri oleh 375 siswa SD Nomor 2 Tanjung Benoa.

Sebagai bagian dari kegiatan pengurangan risiko bencana bersama dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali.

Simulasi evakuasi mandiri itu disaksikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amina J. Mohammed, dan pejabat lainnya.

Deputi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Amina J. Mohammed, mengatakan bahwa selain sistem peringatan dini yang baik, dalam konsep pengurangan risiko bencana juga harus diimbangi dengan aksi nyata respon cepat dan tepat saat terjadi masa-masa krisis kebencanaan.

Amina mengapresiasi bahwa upaya seperti yang dilakukan dalam simulasi evakuasi mandiri sekaligus menjadi contoh aksi nyata dalam peningkatan kapasitas melalui praktik yang baik dalam pengurangan risiko bencana. 

Dia menambahkan bahwa hal itu harus dilakukan bersama-sama, sebab bencana adalah urusan bersama dan setiap orang memiliki tanggung jawab yang sama dalam penyelamatan. 

“Dalam upaya pengurangan risiko bencana, selain sistem peringatan dini, aksi nyata seperti kegiatan simulasi evakuasi mandiri ini juga perlu dilakukan. Kegiatan simulasi seperti yang dilakukan hari ini merupakan aksi nyata bagaimana upaya tercepat dalam menghadapi kondisi krisis. Karena kita semua punya tanggung jawab untuk saling menyelamatkan satu sama lain,” kata Amina.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya