Pilihan Sabtu, 01 Oktober 2022 | 17:10

Gempa di Tapanuli Utara, Mengingatkan tentang Lalo dan Suhul

Lihat Foto Gempa di Tapanuli Utara, Mengingatkan tentang Lalo dan Suhul Gedung milik HKBP di Tapanuli Utara mengalami kerusakan pasca gempa Sabtu, 1 Oktober 2022 dini hari. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Medan - Terjadi gempa bumi magnitudo 6.0 di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sejumlah sarana publik, seperti jalan raya mengalami kerusakan di Tarutung. Rumah ibadah dan rumah warga juga mengalami kerusakan.

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menyebutkan ada satu  warganya meninggal dunia, dan tujuh lainnya luka-luka.

Dipetik dari akun Facebook Tangkas Manimpan L. Tobing, mengunggah identitas nama korban yang meninggal dan mengalami korban luka.

"Dohot marhabot ni Roha siala na ro suhul di daerah Tapanuli (turut berduka cita menyusul gempa bumi di daerah Tapanuli) 01-Okt-22 02:28:41 WIB, yang mengakibatkan korban jiwa, bpk Leo Sihombing, 62 Tahun, Lk, Swasta, Kristen, Jl. Kornel Simanjuntak No.9 Tarutung Kec. Tarutung Kab. Taput. Meninggal Dunia,di karenakan sakit jantung diakibatkan Gempa Bumi," tulisnya.

Disebut juga sejumlah korban luka, yakni Candra AP (24), warga Sidagal Siatas Barita, Kabupaten Taput dikenal seorang personel Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Taput. 

Indah Lumban Tobing (12), pelajar warga Jalan SM Raja Tarutung, Elisabet Lumban Toruan (18), seorang mahasiswi Akper Taput.

Baca juga:

Gempa M 6.0 di Taput, Sejumlah Fasilitas Publik Rusak

Febrian Manalu (21) warga Jalan HKI Simpang Siangkaan Tarutung, Romauli Nababan (24)  warga Tapian Nauli Simorangkir, Panti Hutabarat (52),  warga Hutabarat Hapoltahan Tarutung, Jonatan Manalu (6) warga Pajak Tarutung. 

Stevanus Sitinjak (14), warga Situmeang Habinsaran, Pola Simanjuntak (34), warga Sipoholon Sibuntuon, Kecamatan Sipoholon, Alfa Siahaan (9) warga Aspol Tangsi Tarutung, dan Alen Marleha Hutagalung (12), seorang pelajar tinggal di Tarutung.

Mengutip pernyataan Tangkas Manimpan L. Tobing menyebut "suhul" bermakna datang gempa bumi.

Dalam bahasa Batak Toba, "suhul" memang bermakna gempa bumi. Kata ini kerap diteriakkan warga kalau terjadi gempa bumi. "Suhul...suhul..!" begitu teriakan jika terjadi gempa di Tanah Batak.

Selain kata "suhul", ada juga ucapan lain, yakni "Lalo". Makna kata Batak Toba ini juga adalah gempa bumi. "Adong Lalo di Tarutung, nabodari (ada gempa di Tarutung tadi malam)," katanya. [] 

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya