Jakarta - Patrick Lesmana, solois gitar asal Malang, Jawa Timur, kembali meramaikan dunia musik dengan merilis karya terbarunya yang berjudul Yabai setelah sempat hiatus selama satu tahun. Lagu ini merupakan single kedua dari mini album (EP) bertajuk sama yang telah dirilis pada tahun 2023.
Dalam bahasa Jepang, "Yabai" memiliki makna yang beragam, mulai dari "berbahaya", "gila", hingga "keren", tergantung konteksnya. Patrick menjadikan keunikan makna tersebut sebagai inspirasi utama dalam menyusun komposisi musiknya.
Patrick menjelaskan bahwa single Yabai merepresentasikan sisi spontan, eksperimental, dan energi tak terduga dalam musik yang ia tulis.
Ia memilih konsep Jepang karena terinspirasi oleh kultur dan estetika Jepang, mulai dari anime, seni visual, hingga gaya bermusik grup fusion Jepang seperti Casiopea, T-Square, dan Dezolve. Pengaruh tersebut terasa kuat dalam aransemen dan nuansa musik yang dihadirkan dalam lagu ini.
Tumbuh besar dengan mendengarkan musik progressive rock dan jazz-rock era 60–80an seperti King Crimson, Frank Zappa, Yes, Genesis, Weed, Kansas, hingga I.O.U milik Allan Holdsworth, Patrick mencoba menggabungkan elemen-elemen tersebut dengan sentuhan musik game Jepang dan jazz fusion.
Ia menekankan bahwa dalam EP Yabai, termasuk lagu berjudul sama, gitar tidak menjadi instrumen utama, melainkan semua instrumen mendapat porsi yang seimbang. Fokus utama dari karya ini adalah kekuatan komposisinya.
Secara musikal, EP Yabai menggabungkan elemen progressive rock, jazz fusion, dan nuansa Japanese contemporary fusion. Lagu ini dipenuhi permainan time signature yang kompleks, harmoni yang rumit, serta improvisasi yang tetap memiliki alur emosional.
"Kalau disimak secara keseluruhan, EP saya itu tidak berusaha menampilkan gitar sebagai instrumen utamanya melainkan semua instrumen bermain dengan porsi yang sama," ucap Patrick Lesmana, dikutip Opsi pada Sabtu, 27 Desember 2025.
"Dalam hal ini, komposisi adalah yang saya coba tonjolkan dalam lagu-lagu di dalam EP tersebut termasuk single `Yabai`," tuturnya.
Proses produksi dilakukan di studio pribadinya, Suara Wibu Production, dan berjalan lancar tanpa kendala berarti. Namun, Patrick mengakui bahwa tantangan terbesarnya adalah menjaga keseimbangan antara teknikalitas dan rasa, agar tidak terjebak dalam permainan rumit yang kehilangan emosi.
Gitaris Patrick Lesmana. (Foto: Istimewa)
Fransiscus Eko dari Cadaazz Pustaka Musik yang turut berperan sebagai co-producer menyatakan rasa leganya atas perilisan single kedua ini. Ia menyebut bahwa Patrick sangat sibuk dengan berbagai proyek musik dan keterlibatannya di beberapa band lintas genre di Malang.
Meski demikian, ia menyayangkan belum sempatnya pembuatan video musik karena Patrick belum memiliki waktu luang untuk ke Jakarta.
Ke depan, Patrick berencana mengeksplorasi genre lain dalam karya-karya solonya. Ia menyatakan tidak ingin terpatok pada satu genre saja, melainkan ingin menjadikan karya-karyanya sebagai kolase dari berbagai repertoar musik yang ia dengarkan sehari-hari.
Saat ini, single dan EP Yabai milik Patrick Lesmana sudah tersedia di seluruh platform digital seperti Spotify, Apple Music, dan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.
Baca juga: Resensi Album Solivagant, Rangkuman Instrumental Perdana dari Gitaris Drive, Bhusdeq
Baca juga: Gitaris Seringai, Ricky Siahaan Meninggal Dunia
Sementara itu, video visualizer dari lagu ini dapat disaksikan melalui kanal YouTube resmi Cadaazz Pustaka Musik. []