News Selasa, 04 April 2023 | 16:04

Golkar Soal Koalisi Besar: Kalau Didukung Rakyat Mayoritas, Artinya Menjadi Pemenang

Lihat Foto Golkar Soal Koalisi Besar: Kalau Didukung Rakyat Mayoritas, Artinya Menjadi Pemenang Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia. (Foto:Istimewa)

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mendukung pembentukan koalisi besar untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Koalisi besar ini dinilai dapat memperkuat posisi pemerintahan dengan dukungan dari mayoritas partai politik (parpol).

"Untuk menjalankan pemerintahan Indonesia memang dibutuhkan pemerintahan yang kuat. Nah pemerintahan yang kuat itu, kalau didukung mayoritas parlemen, mayoritas parpol," kata Doli di Kompleks Parlemen, Selasa, 4 April 2023.

Dia menjelaskan, semakin banyak koalisi parpol yang berkumpul sejak awal maka semakin bagus agar jalannya pemerintahan selama lima tahun ke depan lebih stabil.

"Apalagi kalau sudah punya konsep kalau kemudian koalisi ini didukung oleh rakyat mayoritas, artinya menjadi pemenang. Itu kan semakin kuat," ujarnya.

Ia mengatakan setiap parpol yang ikut dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pasti menginginkan kemenangan. Untuk mewujudkan hal itu, lanjutnya, dibutuhkan tenaga yang banyak agar peluang menang semakin besar.

"Kalau koalisi ini dibangun secara bersama sejak awal, ini menjadi kekuatan politik baru yang mudah-mudahan punya peluang menang yang lebih besar," tutur Doli.

Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, Asrinaldi menilai wacana pembentukan koalisi besar yang muncul usai silaturahmi ramadan antara lima ketua umum partai bersama Presiden Jokowi cukup realistis untuk menghadapi calon presiden (capres) lain.

"Saya pikir itu bagian dari hitung-hitungan koalisi ini ya, kalau mereka jalan sendiri-sendiri maka yang dihadapi orang yang berpotensi menang," kata pengamat politik dari Unand Prof Asrinaldi di Padang, Selasa, 4 April 2023.

Artinya kata dia, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP maupun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi Partai Gerindra dan PKB akan kesulitan apabila bersaing dengan capres yang diusung partai politik lain.

Asrinaldi menduga wacana pembentukan koalisi besar tersebut merupakan salah satu upaya dari petinggi partai yang tergabung di KIB dan KKIR untuk mengalahkan Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS yang mengusung Anies Baswedan maju sebagai capres di Pemilu 2024.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya