Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Jefri Gultom menanggapi gonjang-ganjing isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) justru meningkat saat Erick Thohir menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Jefri melontarkan hal tersebut merujuk pada data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia merasa harus bersuara lantang lantaran uang negara yang berjumlah amat fantastis menerus digarong oleh oknum tertentu.
"Berdasarkan data KPK, kasus korupsi instansi BUMN meningkat sejak dipimpin oleh Erick Thohir. Korupsi instansi BUMN bernilai fantastis dan menyebabkan kerugian negara yang besar," kata Jefri dalam keterangannya kepada Opsi, Kamis, 18 November 2021.
Dia menengarai, mantan bos Inter Milan itu mengetahui betul ada borok di tubuh BUMN. Kendati begitu, ia mengkritisi Erick yang hingga kini tak kunjung membuka skandal besar di perusahaan pelat merah.
"Menteri Erick Thohir mengetahui dan mengenduskan isu kasus korupsi yang besar di tubuh BUMN seperti PTPN dan Krakatau Steel. Namun, hingga saat ini tidak ada tindak lanjut untuk membuka kasus korupsi tersebut," ujar dia.
Namun, persoalan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju, Jefri serahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi, yang dalam konteks ini memiliki hak prerogatif untuk mengganti Erick Thohir dengan sosok lain.
Sebab, Erick Thohir diketahui memiliki hubungan yang sangat baik dengan RI-1, karena Erick sempat menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019 lalu.
"Erick Thohir sebagai ketua tim sukses Pak Jokowi 2019, ketua pelaksana penanganan covid-19. Berbicara soal reshuffle, tidak hanya berdasarkan kinerja melainkan hubungan kedekatan Erick Thohir dan Presiden Jokowi," kata Jefri Gultom. []