Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie mengatakan, meski kader PSI saat ini belum punya kursi di DPR, akan tetapi tetap bisa mengusung Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai capres-cawapres untuk Pemilu 2024.
"Jawabannya bisa. Syarat mengusung calon presiden dan calon wakil presiden ada dua opsi," kata Grace Natalie dikutip Opsi dari video Cokro TV, Kamis, 13 Oktober 2022.
Opsi pertama untuk bisa mengusung capres-cawapres, ucap Grace, yaitu partai politik harus memiliki 20 persen kursi di parlemen.
Baca juga: Grace PSI: Pendeklarasian Ganjar-Yenny Wahid 2024 Tidak Mendadak
"Ini bisa dilakukan oleh satu partai kalau cukup atau gabungan dari partai-partai," kata dia.
Dalam konteks ini, Grace menegaskan, PSI bisa mengusung capres melalui opsi yang kedua, yaitu 25 persen suara nasional, dengan syarat harus berkoalisi dengan parpol lainnya.
"Karena dalam pemilu yang lalu PSI telah berhasil mengumpulkan 1,89 persen suara. Untuk itu tentunya belum cukup, perlu berkoalisi, dan tidak hanya PSI saat ini. Kecuali PDIP yang perolehan kursinya sudah cukup untuk mengusung sendiri capresnya. Semua partai yang lain harus berkoalisi untuk mengusung capres," tutur dia.
Menurut Grace, NasDem yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai capres untuk Pemilu 2024 pun tetap harus berkoalisi dengan partai lainnya untuk bisa menyukseskan misinya itu.
"NasDem pun demikian," katanya.
Maka itu, kata Grace, hingga kini PSI terus melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain terkait pencapresan Ganjar Pranowo.
"Situasi politik hari ini masih amat cair, belum ada koalisi yang permanen," ujar dia.
"Selain itu suara partai-partai non-parlemen jika digabung-gabung bisa jadi modal yang lumayan, yaitu sekitar 9 persen. Jadi, sekali lagi, PSI bisa mengusung calon presiden. Posisi PSI sama dengan partai-partai politik peserta pemilu 2019 lainnya," ucap Grace Natalie memungkasi. []