Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyatakan, pendeklarasian Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai pasangan capres dan cawapres yang akan diusung oleh PSI pada Pemilu 2024 tidak dilakukan secara mendadak.
"Sama sekali tidak mendadak," ucap Grace Natalie dikutip Opsi dari kanal YouTube Cokro TV, Kamis, 13 Oktober 2022.
Menurut Grace, sejak Februari 2022 lalu, PSI telah menggelar jajak pendapat publik soal capres melalui Rembuk Rakyat. Di situ terdapat sembilan tokoh yang diuji, di antaranya ada nama Ganjar Pranowo, Erick Thohir, Mahfud Md, Sri Mulyani, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Tito Karnavian, Emil Dardak, dan Najwa Shihab.
"Jajak pendapat ini dilakukan secara online, diikuti lebih dari 100.000 responden, dan hasilnya Ganjar unggul dengan perolehan suara di atas 50 persen," tutur Grace.
Grace berucap, melihat hasil polling yang sudah stabil dan tidak ada perubahan signifikan dalam periode waktu yang cukup lama, polling Rembuk Rakyat pun akhirnya ditutup.
Setelah itu, PSI harus menegaskan komitmennya untuk mengumumkan capres yang unggul di Rembuk Rakyat.
"Oleh karena itu pada 3 Oktober lalu, PSI mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung oleh PSI," ujar dia.
Sementara alasan mengusung Yenny Wahid sebagai cawapres karena sosok putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu dinilai konsisten mewujudkan Indonesia yang toleran.
"Untuk calon wakil presiden PSI mengusung Yenny Wahid yang kami kenal konsisten melanjutkan perjuangan Gus Dur dalam cita-cita mewujudkan Indonesia yang adil dan toleran," kata Grace Natalie. []