Jakarta - Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Henry Yosodiningrat meminta agar tes narkoba menjadi salah satu syarat bagi para calon peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, baik legislatif maupun eksekutif.
Henry menjelaskan, tes tersebut bertujuan untuk membuat bangsa Indonesia terbebas dari narkoba. Ia mewanti-wanti jangan sampai pemimpin-pemimpin yang terpilih adalah seorang penyalahguna narkotika.
"Apakah nanti sebelum pelantikan dilakukan tes? Akan tetapi, semestinya itu waktu pencalonan," kata Henry di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 17 Desember 2022.
Menurutnya, hal itu sudah direkomendasikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Pemerintah.
Ia menegaskan, dorongan itu dilakukan sebagai pertanggungjawaban GRANAT kepada masyarakat.
"Kami tidak berpolitik, tetapi kami akan rekomendasikan kepada Pemerintah dan DPR agar wakil-wakil rakyat atau tokoh masyarakat, publik figur harus bebas narkoba," ujarnya.
Selain itu, dia mendorong agar berbagai daerah di Indonesia menyediakan laboratorium tes narkotika.
Hal ini mengingat fasilitas laboratorium yang terbatas bisa membuat orang yang diduga pengguna narkoba bisa bebas sebelum bisa ditahan.
"Misalnya kendala, ada penyalahguna narkoba di Sorong, di Sorong itu untuk pastikan narkoba atau bukan, itu harus dites, labnya cuman ada di Makassar," ucap Henry.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Granat Komjen Pol. Purn. Togar Sianipar mengatakan bahwa pemberantasan peredaran narkotika di Indonesia harus dilakukan dengan cara yang luar biasa.
Sebab, dia berpandangan bahwa Indonesia saat ini sudah darurat peredaran narkotika.
Baca juga: Punya Rekam Jejak Mentereng, Erick Thohir Dinilai Layak Jadi Cawapres 2024
Baca juga: PDIP Tetap Gunakan Nomor Urut Tiga Pada Pemilu 2024, Hasto: Salam Metal
"Penindakan tetap, sistematis, sebelum masuk harus dicegah, tetapi ada cara lebih unggul, yaitu meningkatkan daya tolak, jadi demand reduction," tutur Togar.[]