Jakarta - Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (PP LAZISNU) Ubaidillah Amin atau Gus Ubaid meminta publik mengakhiri polemik perihal dugaan Ferdinand Hutahaean menyebarkan ujaran kebencian bermuatan Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA).
Sepengetahuan Gus Ubaid, Ferdinand Hutahaean sudah mualaf atau telah masuk Islam sejak beberapa tahun lalu. Sehingga, eks politisi Partai Demokrat itu ia nilai tidak mungkin menistakan atau menghina agamanya sendiri.
“Bagi kami pribadi, apa yang menimpa saudara Ferdinand sebaiknya tidak perlu dibesar-besarkan, terlebih sampai dikaitkan dengan pelecehan pada agama tertentu. Kami telah mencoba menggali dan mencari tahu siapa sebenarnya saudara Ferdinand Hutahaean ini. Setelah kami menggali dan mencari tahu tentang saudara Ferdinand melalui teman-teman kami di Jakarta, ternyata informasi yang kami dapatkan cukup mengejutkan. Ferdinand adalah seorang mualaf,” kata Gus Ubaid dalam keterangannya, dikutip Opsi, Jumat, 7 Januari 2022.
Kepada Opsi, Gus Ubai lantas membagikan foto saat Ferdinand melangsungkan pernikahannya dengan seorang perempuan. Di dalam foto tersebut, Ferdinand nampak mengenakan kopiah hitam.
"Iya (pernikahan), bulan Maret 2018," kata dia.
Gus Ubaid menambahkan, Ferdinand memeluk agama Islam sebenarnya sejak tahun 2017 lalu, dan bersyahadat di depan KH Ali Yafi yang merupakan mantan Ketua Umum MUI Pusat. Ikrar syahadat ini disaksikan oleh Nyai Lily Wahid.
Menurut Gus Ubaid, di dalam perjalanannya Ferdinand melihat ada umat Islam yang memperkeruh wajah Islam itu sendiri.
“Maka melihat latar belakang tersebut, adalah hal yang wajar dan sah-sah saja apabila seorang mualaf ingin mendalami Agama Islam. Namun, dalam prosesnya ia melihat wajah Islam yang tergambar dalam ajaran yang ia pelajari sangat berseberangan dengan sebagian oknum umat Islam yang memperkeruh citra Agama Islam itu sendiri,” ujar Gus Ubaid.
"Berpijak pada hal ini, tidak heran kalau Muhammad Abduh, salah satu Syaikhul Azhar di masanya, pernah mengatakan: al-Islam mahjubun bi al-Muslimin yang artinya nilai-nilai Agama Islam tercoreng oleh (Perbuatan) kaum muslimin,” kata dia lagi.
Pengasuh Ponpes Annuriyyah Kaliwining Jember itu mengatakan, karena pengalaman spiritual yang dialami Ferdinand itulah yang membuatnya menjadi tidak terkontrol.
Gus Ubaid menambahkan, Ferdinand adalah seorang muslim, sehingga tidak mungkin menghina agamanya sendiri melalui cuitan di media sosial Twitter.
“Adalah hal yang mengherankan ketika cuitan tersebut oleh sebagian pihak diarahkan terhadap pelecehan Agama Islam. Sebab, agama yang dianut oleh Ferdinand sendiri adalah Islam. Tidak mungkin seorang muslim berniat menghina dan melecehkan agama yang dianut oleh dirinya sendiri,” kata Gus Ubaid.
Nama Ferdinand Hutahaean menjadi perbincangan usai mengunggah kalimat kontroversi melalui akun Twitter @FerdinandHaean3 pada 4 Januari 2022.
Usai unggahan itu, tagar #TangkapFerdinand pun trending di media sosial Twitter. Banyak yang mengecam cuitan Ferdinand Hutahaean atas dugaan penistaan agama.
"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” demikian tulis Ferdinand dalam akun Twitternya, @FerdinandHaean3, yang saat ini sudah dihapus. []