Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menanggapi isu reshuffle kabinet usai Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung menjadi koalisi pemerintah Joko Widodo atau Jokowi. 

Menurutnya, isu ini kian menarik perhatian setelah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dipilih Presiden Jokowi menjadi calon tunggal Panglima TNI, diplot sebagai suksesor Hadi Tjahjanto, yang memasuki masa pensiun dari kemiliteran.

Ujang Komarudin menilai kans atau peluang Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju cukup besar.

Dia memperkirakan, pascapensiun sebagai prajurit TNI, Hadi tidak akan sepenuhnya menganggur, tetapi akan diajak Jokowi masuk ke dalam kabinet.

"Kalau nganggur tak mungkin. Karena dia kan berjasa pada Jokowi dan teman dekat Jokowi, ya kemungkinan dapat posisi," kata Ujang kepada wartawan, Senin, 15 November 2021.

Menurutnya, Hadi Tjahjanto bakal diangkat Jokowi sebagai menteri, atau mendapat jabatan setara menteri seperti Kepala Staf Kepresidenan (KSP), atau bisa juga ditunjuk menjadi duta besar (dubes). Jika Hadi Tjahjanto menjadi KSP, maka otomatis kursi Moeldoko terancam.

"Ada beberapa kemungkinan, bisa masuk kabinet, bisa punya jabatan setara menteri, seperti menjadi Kepala Staf Kepresidenan, bisa jadi dubes atau posisi lainnya. Jika dilihat dari latar belakangnya Hadi, yang cocok itu di KSP," katanya. []