Jakarta - Peneliti Riset Politik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Wasisto Raharjo Jati menilai pensiunnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bisa menjadi `mimpi buruk` bagi Menkopolhukam Mahfud Md ataupun Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan ini isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju kian santer diperbincangkan, menyusul masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai koalisi pendukung Presiden Jokowi, ditambah pergantian Panglima TNI.
Wasis, sapaannya, menekankan, jika dilihat dari track record, maka mantan Panglima TNI yang pensiun tinggal menunggu dapat posisi strategis di pemerintahan.
"Entah itu Menkopolhukam atau mungkin Kepala KSP, yang jelas akan berada di seputar ring 1 presiden," ujar Wasis saat dihubungi Opsi, Selasa, 16 November 2021.
Menurut dia, Hadi Tjahjanto memiliki kans besar untuk masuk Kabinet Indonesia Maju. Sebab, sosok tersebut tidak bermanuver menjadi tokoh oposisi layaknya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Saya pikir kans HT (Hadi Tjahjanto) kurang lebih mengikuti pola sama, terlebih Panglima TNI yang sekarang tidak bermanuver personal seperti Jend Purn Gatot Nurmantyo," katanya.
Namun, lanjut Wasis, bisa juga Panglima Hadi Tjahjanto baru mendapatkan posisi di kabinet setelah Jokowi-Ma`ruf Amin menyelesaikan tugasnya di tahun 2024 mendatang.
"Karena sekali lagi posisi strategis itu juga membutuhkan kedekatan personal terlebih dahulu," ucapnya.
Wasis menengarai, apabila pergantian Moeldoko ataupun Mahfud Md dilakukan dalam waktu dekat, maka berpotensi menimbulkan kegaduhan.
"Bisa jadi demikian. Tapi saya pikir posisi Moeldoko lebih aman daripada Pak Mahfud karena pernah menjadi bagian dari TKN ketika masa kampanye Pilpres 2019," kata Wasisto Raharjo Jati.