Jakarta - Sutradara Hanung Bramantyo menceritakan sejumlah upayanya melakukan akurasi adegan dalam film Satria Dewa: Gatotkaca agar sinema besutannya tersebut dapat masuk kategori "Semua Umur" dari lembaga sensor.
Menurut Hanung, kesulitan dalam proses tersebut didapat lantaran pada proses editing pihaknya harus memastikan tidak ada darah yang muncul dalam setiap adegan film Satria Dewa: Gatotkaca.
"Harus ada beberapa penyesuaian ya, kayak harus enggak ada darah. Itu kan sempat agak susah ya," kata Hanung, dikutip Opsi pada Selasa, 7 Juni 2022.
"Gimana sih kok adegan bacok-bacokan enggak ada darah. Tapi saya nonton (film) The Dark Night enggak ada darah sama sekali, jadi saya pikir bisa lah," tutur dia.
Poster film Satria Dewa: Gatotkaca. (Foto: Satria Dewa Studio)
Meski sudah setuju agar tidak memperlihatkan darah dalam film besutannya tersebut, Hanung sempat diminta pula untuk membuang salah satu adegan perkelahian di film Satria Dewa: Gatotkaca.
Namun, Hanung memutuskan untuk tetap mempertahankan untuk adegan aksi antara Yayan dan Cecep berdurasi 20 menit tersebut.
"Yang kedua adalah adegan 20 menit Kang Yayan sama Kang Cecep itu diminta untuk dipotong. Jangan sampai ada bacok-bacok," kata Hanung.
"Saya bilang `Please lah. Ini tuh buat orang tua yang nonton. Masa nemani anaknya nonton tapi nggak ada hiburan untuk mereka?`," tutur dia.
Pada akhirnya, semua upaya Hanung Bramantyo mendapatkan hasil. Pihak lembaga sensor menyetujui agar film Satria Dewa: Gatotkaca masuk dalam kategori "Semua Umur".
Baca juga: Sajikan Cerita Superhero Muslim, Serial Ms. Marvel Tawarkan Kisah Inspiratif
Baca juga: Film Ngeri Ngeri Sedap Raih 51 Ribu Penonton di Hari Pertama Penayangan
"Sudah tahu enggak ada darah biar bisa semua umur. Setelah dinego, akhirnya Alhamdulillah semua umur," kata dia. []