News Senin, 11 Juli 2022 | 11:07

Harga BBM dan Elpiji Nonsubsidi Naik, Pengamat: Orang Kaya Tak Suka Gejolak

Lihat Foto Harga BBM dan Elpiji Nonsubsidi Naik, Pengamat: Orang Kaya Tak Suka Gejolak Ilustrasi BBM Pertamina. (foto: ist).

Jakarta - Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai keputusan Pertamina menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji nonsubsidi seiring naiknya harga minyak dan gas dunia, tidak akan menimbulkan gejolak ekonomi dan inflasi.

"Jumlah konsumen Pertamax ke atas proporsinya kecil dan kebanyakan golongan menengah ke atas. Biasanya orang kaya tidak suka gejolak," ujarnya melalui pesan singkat yang diterima wartawan di Jakarta, Senin, 11 Juli 2022.

Fahmy mengatakan apabila tujuan dari penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo dan Dex Series sesuai harga keekonomian, maka keputusan itu tepat dan sangat wajar.

Baca jugaHarga BBM Naik: Pertamax Turbo Rp 16.200/Liter, Pertamina Dex Rp 16.500/Liter, Dexlite Rp 15.000/Liter

Ia pun menyarankan agar Pertamina juga bisa menurunkan harga BBM nonsubsidi jika suatu saat harga minyak dunia turun.

"Bagi Pertamina, kenaikan harga BBM nonsubsidi bisa memperbaiki cash inflow. Sedangkan, bagi pemerintah bisa menurun dana kompensasi," tutur Fahmy.

Per 10 Juli 2022 harga Pertamax Turbo yang sebelumnya hanya dijual Rp 14.500 per liter telah menjadi Rp 16.200 per liter, harga Pertamina Dex yang semula hanya Rp 13.700 per liter menjadi Rp 16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp 12.950 per liter naik menjadi Rp 15.000 per liter.

Baca jugaApa Pertamina Naikkan Harga Solar, Pertalite, dan Gas 3 Kg?

Sementara itu harga elpiji nonsubsidi Bright Gas juga naik sekitar Rp 2.000 per liter.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengeklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya