Daerah Kamis, 08 September 2022 | 21:09

Harga BBM Naik, TPID Kota Cirebon Gelar Operasi Pasar

Lihat Foto Harga BBM Naik, TPID Kota Cirebon Gelar Operasi Pasar Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati meninjau operasi pasar. (Foto: Opsi/Charles).
Editor: Yohanes Charles

Cirebon - Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan daya beli masyarakat, seiring dengan kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).

Salah satunya dengan menggelar operasi pasar. Seperti dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon, di halaman Pasar Pagi. Operasi pasar digelar selama dua hari, 7-8 September 2022.

Pada hari pertama, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati bersama unsur Forkopimda Kota Cirebon melakukan monitoring ke lokasi operasi pasar.

Eti mengatakan, operasi pasar merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan harga komoditas yang berpotensi naik, imbas dari kebijakan penyesuaian harga BBM.

“Kita bersama-sama melakukan upaya untuk mengendalikan harga beberapa komoditas yang berpotensi merangkak naik,” katanya.

Baca juga: Terbantu Asuransi, Ini Kisah Nelayan Kendal Seusai Kecelakaan saat Melaut

Eti menambahkan, beberapa komoditas yang paling berpotensi harganya bakal naik adalah telur ayam, beras dan beberapa komoditas sayuran.

“Kita akan berusaha keras untuk bisa membantu masyarakat, terutama mereka yang terdampak secara langsung akibat penyesuaian harga BBM,” tuturnya.

Pihaknya bersyukur, banyak masyarakat yang datang ke operasi pasar. “Lumayan banyak yang datang. Semoga operasi pasar ini membantu dan bermanfaat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Iing Daiman mengakui, setidaknya ada enam komoditas yang disediakan dalam operasi pasar tersebut.

“Keenam komoditas itu adalah telur ayam, minyak goreng, beras, terigu, cabe rawit dan merah dan gula pasir,” ungkap Iing.

Baca juga: Tiga Langkah Akselerasi Eksyar untuk Pemulihan Ekonomi Inklusif

Iing mengungkapkan, harga telur ayam di pasaran saat ini mencapai Rp 29 ribu per kilogram, tetapi pada operasi pasar ini dijual Rp 22 ribu per kilogram. 

“Sedangkan beras, di pasaran seharga Rp 10 ribu, di operasi pasar hanya Rp 9 ribu. Kemudian gula pasir di pasaran harganya Rp 14 ribu, sedangkan di operasi pasar hanya Rp 13.500,” terangnya.

Manfaat operasi pasar ini, kata Iing, menjaga stabilitas harga dan daya beli yang terjamin. Karena beberapa komoditas naik usai ada penyesuaian harga BBM.

“Operasi pasar ini untuk umum dan tidak berbatas untuk siapa, karena siapapun bisa berbelanja,” katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya