Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada Selasa sore, 26 April 2022, berbalik menguat. Hal ini didukung masuknya modal asing ke dalam negeri.
Rupiah ditutup menguat 43 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp 14.411 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.454 per dolar AS.
"Hari ini sentimen pasar berbalik positif terhadap aset berisiko. Kelihatannya sebagian pelaku pasar mengambil kesempatan untuk buy on dip. Beli di harga murah," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, seperti mengutip ANTARA di Jakarta, Selasa, 26 April 2022.
Di pasar saham dalam negeri, investor asing terlihat melakukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 19,4 triliun.
"Tapi harga aset berisiko masih berpeluang tertekan karena sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif dan lockdown Covid-19 di China," ujar Ariston.
Komentar hawkish pejabat bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), meningkatkan risiko pengetatan kebijakan agresif oleh bank-bank sentral global.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada dua pertemuan berikutnya. Sementara itu, kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari penguncian Covid-19 China meningkat.
Pusat keuangan China di Shanghai sekarang telah dikunci ketat untuk memerangi Covid-19 selama sekitar satu bulan. Beijing semalam meningkatkan rencana untuk pengujian massal 20 juta orang dan memicu kekhawatiran tentang penguncian berikutnya.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp 14.446 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.366 per dolar AS hingga Rp 14.446 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp 14.361 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 14.348 per dolar AS.[]