Jakarta — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajak masyarakat Indonesia memaknai Hari Keluarga Nasional ke-32 dengan memperkuat peran keluarga sebagai pondasi utama kemajuan bangsa.
Melalui Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, ajakan ini disampaikan sebagai pengingat pentingnya kebahagiaan dan ketahanan keluarga di tengah tantangan zaman.
“Keluarga yang bahagia dan harmonis akan melahirkan generasi berkualitas, berakhlak mulia, dan berprestasi,” kata Ketua BPKK DPP PKS, Anis Byarwati, dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2025.
PKS mengusung tema Keluarga Bahagia, Bangsa Sejahtera, Indonesia Maju pada peringatan Harganas 2025. Tema ini dipilih sebagai dukungan terhadap tagline pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia Maju.
Anis menilai tema tersebut relevan untuk menegaskan kembali bahwa kesejahteraan bangsa berawal dari kebahagiaan keluarga.
“Dengan keluarga yang bahagia, bangsa akan sejahtera. Ini tujuan bersama kita semua,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI itu.
Anis juga menegaskan membangun keluarga yang utuh, bahagia, dan sejahtera adalah perintah agama.
Ia mengutip ayat Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 21 yang menekankan pentingnya kasih sayang dalam rumah tangga. Rasulullah SAW juga bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku.”
Sebagai partai politik yang menaruh perhatian khusus pada isu keluarga, PKS berkomitmen mendampingi masyarakat melalui berbagai program ketahanan keluarga dan pemberdayaan perempuan.
Menurut Anis, keluarga sebagai unit terkecil memiliki peran vital dalam membentuk ketahanan masyarakat sekaligus ketahanan bangsa.
“Awal pembentukan ketahanan bangsa dimulai dari keluarga,” tegasnya.
PKS mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, partai politik, dan keluarga untuk mewujudkan keluarga bahagia.
Kolaborasi itu difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan keluarga, penguatan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui program-program berbasis keadilan, serta penanaman nilai-nilai luhur dalam kehidupan rumah tangga.
Anis juga menyoroti pentingnya peran ayah dan ibu dalam mendidik anak dan menjaga keharmonisan keluarga.
Menurutnya, kondisi keluarga di Indonesia saat ini membutuhkan kerja bersama untuk mengembalikan nilai-nilai luhur dan fungsi keluarga yang ideal.
“Kondisi keluarga Indonesia hari ini menuntut kita bahu-membahu menghidupkan kembali peran dan fungsi keluarga yang seharusnya. Kita semua punya tanggung jawab yang sama,” tutup Anis.[]