News Rabu, 20 April 2022 | 00:04

Hari Raya Paskah dan Bulan Suci Ramadhan 2022, RMI NTT Bangun Toleransi dan Nasionalisme

Lihat Foto Hari Raya Paskah dan Bulan Suci Ramadhan 2022, RMI NTT Bangun Toleransi dan Nasionalisme Perayaan Paskah dan Buka Puasa Bersama RMI NTT. (Foto: dok/Opsi HO)
Editor: Aprizal Manalu

Jakarta - Rumah Milenial Indonesia (RRI) Wilayah Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan Perayaan Paskah dan buka puasa bersama di kalangan generasi muda perbatasan, dalam rangka merayakan Hari Raya paskah dan Buka Puasa Bersama Menyambut Idul Fitri 2022.

Perayaan tersebut, dilaksanakan di Kediaman Direktur RMI Wilayah NTT, Christo Kolimo, Maulafa – Kota Kupang, pada Minggu, 17 April 2022 lalu.

Kegiatan yang dihadiri seratus lebih undangan tersebut mengangkat tema "Melalui Bulan Suci Ramadhan 1443 H, Mari Kita Rawat Rasa Toleransi Antar Umat Beragama, Perkuat Jiwa Patriotisme, Nasionalisme, dan Generasi Muda Perbatasan Kalangan Muda Sebagai Pelopornya".

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempererat rasa nasionalisme dan Rasa toleransi antara umat beragama. Kegiatan ini diawali dengan Doa Buka Puasa oleh petugas dan ibadah Paskah yang dipimpin oleh Pdt. Emr. Emy Sahertian. 

"Generasi Muda harus betul memahami makna Kemenangan dalam Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus. Pandanglah masa depan bersama Yesus Sang Juruselamat," kata Pdt. Emy Sahertian dalam Khotbahnya, dikutip Opsi pada Rabu, 20 April 2022.

Direktur RMI Wilayah NTT, Christo Kolimo, dalam sambutannya menegaskan agar Selalu menjaga Nasionalisme Bangsa Indonesia.

"Sebagai Pemuda-Pemudi di daerah NTT, Nusa Tinggi Toleransi yang juga merupakan salah satu provinsi perbatasan negara, sudah tentu hal yang mutlak menjaga nasionalisme bangsa Indonesia," ujar Christo Kolimo.

"Apapun caranya, apapun bentuknya, sebagai provinsi perbatasan tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer, tetapi juga kemandirian Ekonomi, sosial dan budaya," tutur dia.

Rumah Milenial Indonesia, kata dia, secara nasional didirikan di atas fondasi partisipatif, inovatif dan progresif generasi milenial untuk membantu mempersiapkan Generasi Milenial Menyambut Indonesia Emas 2045.

"Apa jadinya generasi milenial di tahun 2045?" ucap Christo melanjutkan.

Perayaan Paskah dan Buka Puasa Bersama RMI NTT. (Foto: dok/Opsi HO)

Hal senada juga disampaikan Ketua Panitia, Randi Lakarol. Ia mengatakan bahwa melalui kegiatan ini dirinya mengharapkan dapat terciptanya semangat toleransi antar umat beragama serta meningkatkan nasionalisme dalam diri kaum milenial sebagai penerus Bangsa Indonesia.

Kegiatan tersebut  dihadiri Oleh Ketua KNPI NTT, Yoyarib Mau, Kaban Kesbangpol Propinsi, Yohanis Octavianus, Deputi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Eko Budi (Live Jakarta) dan Para Ketua Organ Nasional dan Lokal serta pemuda/i lintas denominasi yang juga turut menyampaikan sambutan dan pesan kesan Perayaan Paskah dan Ibadah Puasa.

"Sebagai pemuda/i bagaimana seharusnya kita mampu untuk bergerak maju, berani mengambil sikap, membawa kemajuan bagi Indonesia, bagi Nusa Tenggara Timur," kata Ketua KNPI NTT, Yoyarib Mau.

"Sebagai Pemerintah, kami sangat butuh masukan, solusi, kritikan dari para pemuda dan mahasiswa. Tapi sebagai intelektual harus paham alurnya; dari diskusi, beri pernyataan, tunggu respon, kalau tidak ada barulah demonstrasi. Jangan langsung demo-demo akhirnya ada juga yang ikut tapi tidak tahu apa maksud dan tujuan demo. Jadilah berkualitas agar berguna dimana-mana karena Indonesia membutuhkan pemuda untuk membangun bangsa ini," tutur Kaban Kesbangpol Prov NTT, Yohanis Oktavianus.

"Saya sangat bersyukur bisa hadir dalam kegiatan ini, saya akan sebarkan kegiatan ini dalam tugas saya Bali Nusra," ujar Pak Popi, Waasintel yang baru tiba dari Denpasar.

Baca juga: Rumah Milenial Indonesia Apresiasi Lomba Orasi Polri Saat Hari HAM Sedunia

Baca juga: Ini Narasumber Seminar Nasional Milenial dan Ekonomi yang Akan Diselenggarakan RMI NTT

Kegiatan ini ditutup dengan komitmen membangun Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi perbatasan agar mandiri secara ekonomi, sosial dan budaya bukan hanya politik dan kekuatan militer. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya