Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengaku pernah didekati seseorang yang berupaya menyogoknya dengan uang sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 16,5 triliun.
Pengakuan mengejutkan ini disampaikan langsung oleh adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, dalam acara Indonesia Berdoa - HUT 1 Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS) di Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Hashim menceritakan bahwa beberapa bulan lalu, ia menerima telepon dari Prabowo pada malam Minggu sekitar pukul 10 malam.
Saat itu, Hashim sedang beristirahat di rumah sambil membaca buku.
"`Sim, kamu lagi ngapain?` tanya Pak Prabowo. Saya jawab sedang di rumah baca buku. `Enggak jalan-jalan?` `Enggak, istri saya di luar kota kok. Kenapa telepon?` Kemudian beliau bilang, `Saya mau cerita saja, saya baru mau disogok orang`," ungkap Hashim menirukan percakapan tersebut.
Hashim kemudian menanyakan berapa nilai sogokan yang ditawarkan. Jawaban Prabowo membuatnya terkejut.
"`Berapa dia tawarkan?` tanya saya. `1 miliar` jawab beliau. `Oh, 1 miliar rupiah?` `Bukan, 1 miliar dolar`," lanjut Hashim.
Meski Hashim tidak merinci respons lengkap Prabowo terhadap upaya penyogokan tersebut, ia mengisyaratkan bahwa sang presiden menolak dengan tegas tawaran tersebut.
"`So, what did you say?` tanya saya. `Yah, I told them to...` Saya enggak boleh sebut apa, tapi pada mengerti kan," kata Hashim sambil tersenyum, mengindikasikan penolakan tegas dari Prabowo.
Hashim mengungkapkan kekagumannya bahwa masih ada orang yang begitu nekat berupaya menyogok seorang presiden.
Menurutnya, Tuhan melindungi Prabowo untuk menolak godaan uang tersebut.
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi ini mengingatkan bahwa upaya penyogokan tersebut merupakan ancaman nyata yang dihadapi pemerintahan saat ini.
Dia menyebut ada berbagai upaya dari pihak-pihak tertentu untuk mengganggu jalannya pemerintahan.
"Ini ancaman yang kita hadapi. 3,7 hektare dirampas dari penjahat-penjahat. Saat ini tambang-tambang ilegal lagi dikuasai kembali, mafia migas sudah mulai dibongkar, tapi penjahat-penjahat masih ada, mau sogok presiden, mau sogok adik presiden. Kita harus waspada," tegas Hashim.
Hashim menekankan bahwa ketika seorang pemimpin berbuat baik, pasti ada saja `setan-setan` yang berusaha mengganggu.
Namun, ia yakin bahwa dirinya dan Prabowo memiliki perlindungan Tuhan.
Dalam kesempatan yang sama, Hashim mengungkapkan bahwa satu tahun pemerintahan Prabowo menghadapi banyak tantangan dan cobaan. Ia bersyukur Indonesia masih kuat dan tetap bersatu.
Hashim membandingkan kondisi Indonesia dengan negara-negara lain yang mengalami ketidakstabilan politik.
Ia menyebut contoh Prancis yang dalam dua tahun sudah berganti lima kali menteri dan mengalami kekacauan.
"Saya paling sedih selain dari Sudan, saya abis dari Prancis, negara Prancis negaranya berantakan sudah punya 5 menteri dalam 2 tahun. Banyak negara lain juga kacau. Indonesia bersatu dengan segala kelemahan," ujarnya.
Hashim menekankan pentingnya dialog dan negosiasi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.
Menurutnya, lawan politik tidak boleh dianggap sebagai musuh, melainkan teman yang memiliki pandangan berbeda.
"Kita beda pendapat, kita ajak negosiasi. Lawan jangan dianggap musuh. Lawan dianggap teman yang beda pendapat. Kita ajak bicara, yang penting damai, yang penting anak-anak dan cucu-cucu kita tidak rugi," pungkas Hashim.[]