Jakarta - Hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang tingkat kepercayaan publik terhadap institusi negara memperlihatkan bahwa kepercayaan tertinggi dipegang oleh TNI. Sedangkan Polri mengalami penurunan sebanyak 6 persen.
Survey ini dilakukan dengan target masyarakat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Total sampel pada survey ini sebanyak 2020 responden dengan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Di dalam survey tersebut TNI memperoleh kepercayaan sekitar 92,2 persen. Namun, jika melihat data sebelumnya, kepercayaan publik terhadap TNI mengalami penurunan sebanyak 2,1 persen.
"27 persen responden sangat percaya, 65 persen responden cukup percaya, 6 persen responden sedikit percaya, satu persen tidak percaya sama sekali, dan satu persen lainnya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam paparan hasil survei lembaganya, Minggu 9 Januari 2022.
Pada survei ini, polri merupakan institusi negara dengan penurunan persentase tertinggi, yaitu sebesar 6,1 persen.
Burhanudin menduga turunnya kepercayaan tersebut disebabkan oleh maraknya isu-isu negatif yang disebabkan oleh anggota Polri itu sendiri selama sebulan terakhir.
"Kebetulan, selama sebulan terakhir polisi dihajar dengan isu-isu yang melibatkan kesalahan anggotanya sendiri. Ada seorang anggota polisi yang memaksakan aborsi pasangannya dan pasangannya harus bunuh diri di kuburan ayahnya," tuturnya.
"Ada polisi di pelosok Sulawesi yang memaksa istri tahanan untuk memenuhi nafsu bejatnya. Ini isu-isu yang menurunkan trust terhadap polisi selama sebulan terakhir, turunnya cukup tajam," sambungnya.
Berikut adalah hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait tingkat kepercayaan publik terhadap institusi negara:
1. TNI 92,2%
2. Presiden 82%
3. Mahkamah Agung 77%
4. Mahkamah Konstitusi 77%
5. Polri 74,1%
6. KPK 72%
7. Pengadilan 71%
8. Kejaksaan 71%
9. MPR 66%
10. DPR 61%
11. DPD 64%
12. Partai Politik 53%. []
