Jakarta – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Monas, Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2024, menjadi momen penting tak hanya bagi institusi TNI, tetapi juga bagi sejumlah perwira yang dianugerahi tanda kehormatan.
Presiden Joko Widodo, yang hadir sebagai Inspektur Upacara, secara langsung memberikan tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma Nugraha kepada tiga perwira tinggi TNI yang dinilai telah berjasa besar bagi negara.
Penerima Bintang Yudha Dharma Nugraha kali ini adalah Mayjen TNI Deddy Suryadi (Pangdam IV/Dip), Laksda TNI Yoos Suryono (Pangkoarmada 1), dan Marsda TNI Deni Hasoloan S (Kaskogabwilhan III).
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas jasa-jasa mereka yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan negara.
Bintang Kehormatan: Simbol Pengabdian Terbesar untuk Negara
Tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma merupakan penghargaan prestisius yang hanya diberikan kepada perwira yang menunjukkan pengabdian luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Penghargaan ini telah ditetapkan secara resmi sejak 1971 dan setingkat lebih tinggi dibandingkan penghargaan militer lainnya, seperti Bintang Bhayangkara, Bintang Kartika Eka Paksi, Bintang Jalasena, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa.
Kehormatan ini bukan hanya simbol kemuliaan, tetapi juga pengakuan negara atas pengorbanan dan dedikasi tinggi dari perwira-perwira yang menerima.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keamanan nasional, apalagi di tengah transisi pemerintahan dan Pilkada serentak yang akan digelar di 508 kabupaten dan kota pada 27 November mendatang.
Ia berharap perwira-perwira yang dianugerahi penghargaan tersebut tetap konsisten dalam menjaga kedaulatan bangsa dan mempertahankan netralitas TNI.
Perwira Menengah Berprestasi Terima Samkaryanugraha
Tak hanya tiga perwira tinggi yang menerima Bintang Yudha Dharma, tetapi 10 perwira menengah juga dianugerahi tanda kehormatan Samkaryanugraha.
Tanda kehormatan ini diberikan kepada prajurit atau kesatuan TNI yang telah berjasa dalam berbagai operasi militer dan pembangunan negara.
Penghargaan Samkaryanugraha ditetapkan sejak 1968 dan menjadi simbol apresiasi bagi para prajurit yang telah berjuang mempertahankan kedaulatan bangsa.
Berikut adalah 10 perwira menengah yang menerima Samkaryanugraha pada upacara HUT TNI kali ini:
- Kolonel Inf Irfan Amir (Dangrup 1 Kopassus)
- Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto (Danyonif 501/Bajra Yudha/18/2/Kostrad)
- Letkol Inf Irawan Setya Kusuma (Dandim 1714/Puncak Jaya Korem 173/Praja Vira Braja Kodam XVII/Cen)
- Kolonel Laut (P) Yulius Azz Zaenal (Dansatsel Koarmada II)
- Kolonel Laut (P) John David Nalasakti (Komandan KRI Frans Kaisepo 368 Satkoarmada II)
- Kolonel Laut (P) M. Dedi Wardana (Perwakilan Komandan KRI Bima Suci 945 Satuan Kapal Bantu Koarmada II)
- Letkol (Mar) Sandy Varikta (Komandan Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir)
- Kolonel Pas Ruly Arifian** (Dansat Bravo 90 Kopasgat)
- Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astana (Komandan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma)
- Letkol Pnb Septi Arun Dwi Saputra (Komandan Skadron 17 Halim Perdanakusuma)
Penghargaan ini diberikan atas dedikasi dan pengabdian luar biasa mereka dalam menjalankan tugas-tugas militer dan operasi penting bagi bangsa.
Sebagai contoh, Kolonel Inf Irfan Amir, yang menjabat sebagai Komandan Grup 1 Kopassus, dinilai berhasil dalam operasi militer khusus, sementara Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astana dan Letkol Pnb Septi Arun Dwi Saputra, yang memimpin Skadron Udara 31 dan 17 di Lanud Halim Perdanakusuma, diakui atas kinerja luar biasa dalam operasi udara penting.
Suasana Upacara HUT TNI di Monas
Upacara HUT ke-79 TNI di Monas tidak hanya dihadiri oleh para prajurit dan perwira militer, tetapi juga disaksikan oleh ribuan masyarakat yang telah memadati kawasan Monas sejak pukul 6 pagi.
Keberadaan masyarakat di lokasi upacara menunjukkan antusiasme besar terhadap institusi TNI yang dianggap sebagai pilar penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional.
Komandan Upacara, Brigjen TNI Djon Afriandi (Danjen Kopassus), memimpin jalannya upacara dengan penuh khidmat.
Selain menyaksikan pemberian tanda kehormatan, masyarakat juga disuguhkan demonstrasi keterampilan militer dari 1.059 prajurit TNI yang tergabung dalam acara puncak peringatan HUT kali ini.
Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto menjelaskan bahwa sekitar 100.000 prajurit terlibat dalam peringatan HUT TNI ke-79, menunjukkan kekuatan dan kesiapan TNI dalam menjaga keamanan negara.
Demonstrasi militer ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang hadir, terutama ketika menyaksikan berbagai aksi dan formasi militer yang spektakuler.
Penghargaan Bukan Hanya Sebuah Medali
Pemberian tanda kehormatan kepada para perwira tinggi dan menengah ini bukan hanya sekedar upacara seremonial.
Bagi TNI, penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan atas pengorbanan besar yang telah dilakukan untuk bangsa.
Sebagaimana diungkapkan Presiden Jokowi, para perwira penerima tanda kehormatan ini diharapkan dapat menjadi teladan bagi prajurit lainnya, dalam terus mengabdikan diri untuk kedaulatan negara dan kesejahteraan rakyat.
Seiring dengan tantangan yang dihadapi Indonesia di masa depan, terutama dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan, peran TNI akan semakin krusial.
Baik dalam menjaga transisi pemerintahan pada 20 Oktober mendatang maupun dalam menghadapi Pilkada serentak 27 November, kontribusi dan profesionalisme prajurit TNI menjadi faktor penentu bagi keberlangsungan demokrasi dan perdamaian di Tanah Air.[]