Makassar - Masalah klasik yang sering menimpa PSM Makassar tiap musim kini kembali terulang.
Buntut kompetisi tidak jalan akibat kerusuhan Kanjuruhan Malang, pemain PSM mengaku belum gajian lebih dari sebulan.
"Belum gajian. Janganmi disebut berapa lama, tapi sudah lebih dari sebulan,"ujar salah seorang pemain PSM yang enggan disebut namanya.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan memang berdampak ke mana-mana. Kerusuhan yang menewaskan 135 orang itu membuat pemerintah menghentikan seluruh kompetisi di Indonesia.
Hingga kini tanda-tanda Liga 1 belum ada kepastian, sehingga membuat managemen klub di Indonesia kewalahan mencari dana untuk menggaji para pemain.
Kata pemain PSM yang enggan dimediakan namanya mengatakan, rehatnya kompetisi membuat klub kesulitan mencari dana.
Karena sumber terbesar sepak bola itu dari kehadiran penonton di Stadion saat pertandingan.
Namun, saat awal kompetisi dihentikan, Direktur PSM Sadikin Aksa berjanji tetap akan membayar gaji pemain walaupun kompetisi dihentikan.
Para pemain sudah menanyakan terkait gaji kepada managemen, namun managemen meminta para pemain bersabar.
"Belum tau tanggal kapan dibayarkan, namun managemen mengatakan akan secepatnya dibayarkan,"tuturnya.
Terkait gaji pemain, sebelumnya pelatih Bernardo Tavares sempat menyinggung soal gaji pemain.
Karena keterbatasan anggaran itulah penyebab Bernardo tidak mengagendakan uji coba dengan tim selevel di Liga 1.
"Kami butuh lawan sepadan, itu sangat penting bagi kami. Namun untuk menggelar uji coba di luar Sulawesi itu butuh finansial. Mending dananya untuk bayar gaji pemain,"kata Bernardo Tavares,"tutup Bernado. []