News Sabtu, 14 Mei 2022 | 17:05

Indonesia Pertahankan Tradisi Juara Umum Dayung di SEA Games

Lihat Foto Indonesia Pertahankan Tradisi Juara Umum Dayung di SEA Games Tim Dayung Indonesia di SEA Games 2022 Vietnam. (Foto: Kemenpora)
Editor: Tigor Munte

Vietnam - Tim Dayung Indonesia sumbang 8 emas dan 6 perak dan menjadi juara umum cabang olahraga ini di SEA Games sejak 2013.

Ketua Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021 Vietnam Ferry  Kono memuji prestasi yang dicapai tim dayung rowing. 

 “Sebagai chef de mission, saya sangat bangga dengan prestasi yang telah dicetak rowing. Selain menjadi penyumbang emas pertama untuk Indonesia, rowing juga mengakhiri perjalanan di SEA Games dengan luar biasa dengan tampil sebagai juara umum,” kata Ferry, Sabtu, 14 Mei 2022. 

Tim Dayung Indonesia pertama kali juara umum di SEA Games sejak 2013 di Myanmar. Saat itu Indonesia membawa 5 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. 

Kemudian di Singapura  pada 2015 dengan raihan 8 emas, 6 perak, dan 4 perunggu.

Pada SEA Games 2017 Kuala Lumpur, dayung tidak dipertandingkan. Lalu di SEA Games 2019 Manila dengan 3 emas dan dua perak. 

Baca juga:

SEA Games: Dayung dan Wushu Sumbang Lagi Emas untuk Indonesia

Ketangguhan tersebut terjaga lagi di Vietnam, negeri Tanah Naga Biru. Dulangan 4 emas dan 2 perak pada hari terakhir perlombaan rowing menjadi sumbangan luar biasa bagi Merah putih.

Emas diberikan pasangan Ferdiansyah/Denri Maulidzar Al Cibiffari yang turun di nomor Men’s Pair, Ihram di Men’s Lightweight Single Sculls, Jefri Ardianto Suwarno/Rio Riski Darmawan di nomor Men’s Lightweight Pair, serta Memo/Edwini Ginanjar/Rifqi Harits Taufiqurrahman/Sulpianto yang turun di Men’s Quadruple Sculls. 

Sedangkan perak diberikan Melani Putri/Mutiara Rahma Putra di nomor Lightweight Women’s Double Sculls serta Syiva Lisdiana/Yuniarty/AisahNabila/Chelsea Corputty yang turun di nomor lightweight  women’s quadruple sculls.

“Ini juga menjadi bukti bahwa pembinaan yang telah dijalankan oleh Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) berjalan dengan baik. Mereka tak sekadar mendominasi di Asia Tenggara saja, tetapi juga memiliki peta jalan dalam persaingan tingkat kontinental dan dunia,” imbuh Ferry. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya