Qatar - Gemilangnya penampilan Australia di babak penyisian grup ternyata berkat larangan main media sosial (Medsos) oleh sang pelatih.
Australia mengejutkan publik di laga terakhir Grup D, Rabu 30 November 2022 malam WIB.
Menghadapi Denmark, Australia yang butuh kemenangan mampu menuntaskan tugasnya dengan baik.
Gol tunggal Mathew Leckie di menit ke-60 memastikan kelolosan ke babak gugur.
Australia finis posisi kedua grup dengan enam poin, hanya kalah selisih gol dari Prancis yang jadi juara grup.
Ini merupakan prestasi tersendiri untuk Australia yang datang ke turnamen sebagai underdog.
Kualitas skuad asuhan Graham Arnold itu tidak sementereng para pesaingnya di grup.
Belum lagi Australia dibantai 1-4 oleh Prancis pada laga pembuka, sebelum akhirnya bangkit untuk menang 1-0 atas Tunisia di laga kedua.
Hasil atas Tunisia itu dianggap jadi momentum kebangkitan Australia.
Sebab setelah pertandingan itu, Australia dilarang melakukan selebrasi apa pun, termasuk mengunggahnya di media sosial.
Arnold tidak ingin ada gangguan dari luar yang bisa merusak fokus Matthew Ryan dkk dan terbukti jitu.
"Tidak ada perayaan! Itulah kenapa kami bisa menang lagi, setelah meraih kemenangan hebat atas Tunisia. Tidak ada selebrasi, tidak ada emosi, tidur saja, dan tidak ada medsos," ujar Graham Arnold ikutip The Athletic.
Sang pelatih mengaku dia tidak membaca media sama sekali agar konsentrasinya tidak terganggu, dia berharap pemain melakukan hal yang sama.
"Saya akan terus membicarakan ini, dan saya harap kalian semua yakin kalau saya tidak membaca media sama sekali,"jelasnya.
"Saya tahu bagaimana efeknya ke orang-orang, dan itu punya berefek besar kepada para selebriti, atlet top, atau siapa pun. Mereka yang memujimu hari ini bisa saja membunuhmu besok,"tegas sang pelatih. []