News Rabu, 24 September 2025 | 11:09

IPB University Turun Tangan Usai Mahasiswinya Dipukul Saat Riset Skripsi di Sihaporas

Lihat Foto IPB University Turun Tangan Usai Mahasiswinya Dipukul Saat Riset Skripsi di Sihaporas Ilustrasi pemukulan. (Foto: Ilsutrasi)

JakartaIPB University menyatakan keprihatinan mendalam dan mengambil langkah-langkah cepat menyusul insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswinya, Feny Siregar.

Insiden tersebut terjadi saat Feny sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir skripsinya.

Berdasarkan siaran pers resmi bernomor 761/SP.DKKP.IPB.IX/2025 yang diterbitkan hari ini, Feny Siregar, mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Fakultas Ekologi Manusia (Fema), mengalami pemukulan pada Senin, 22 September 2025.

Kejadian berlangsung di kawasan Danau Toba, tepatnya di Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Saat itu, Feny sedang melakukan riset dengan objek Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut.

Rektor IPB University dalam pernyataannya menegaskan komitmen universitas untuk melindungi mahasiswanya.

"Kami sangat prihatin pada kasus yang menimpa Saudari Feny, yang menjadi korban pemukulan. IPB University akan segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menindaklanjuti kasus tersebut," ujar Rektor.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Rektor telah menugaskan Dekan Fema IPB University, Prof. Dr. Sofyan Sjaf, untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di lokasi kejadian.

"Kami akan berkoordinasi dengan Polda Sumatera Utara untuk melakukan pendalaman fakta dan penelusuran lebih lanjut. Kami juga akan bertemu dengan Saudari Feny dan keluarga untuk memastikan kondisi kesehatan fisik dan mental Feny tertangani dengan baik," jelas Sofyan Sjaf.

Langkah koordinasi dengan kepolisian daerah dilakukan untuk mengumpulkan fakta dan mengetahui kronologi kejadian secara jelas, yang akan menjadi dasar bagi IPB University untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Rektor berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik.

Prof. Sofyan Sjaf dikabarkan akan segera bertolak ke Sumatra Utara untuk memimpin penanganan langsung kasus ini.[] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya