Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Muslim mengingatkan PT Pos Indonesia (Persero) agar dalam pendistribusian logistik yang mulai menggunakan teknologi untuk memantau secara real time distribusi logistik Pemilu, dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin berpotensi menjadi kendala.
Kepada perusahaan logistik tertua di Indonesia tersebut, Muslim menyinggung kurangnya pengetahuan teknologi di daerah-daerah tertentu. Pos Indonesia merupakan mitra Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mendistribusikan logistik Pemilu serentak pada 2024 mendatang.
Demikian disampaikan politisi Partai Demokrat itu dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Pos Indonesia terkait penanganan logistik Pemilu 2024, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2023.
"Yang kedua tentu kita harapkan niat PT Pos ini kan jelas adalah untuk mempermudah kinerja dalam menyalurkan logistik Pemilu melalui improvisasi teknologi. Jangan sampai ini menjadi bumerang yang akan mengganggu jalannya proses pemilu dan juga membuka potensi masalah baru dalam proses pemilu ini, saya pikir nanti silakan dijelaskan oleh PT Pos," kata Muslim.
Ia juga mengingatkan agar Pos Indonesia dapat mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan logistik dan sistem koordinasi dengan KPU, utamanya setelah Indonesia melakukan pemekaran wilayah dengan adanya provinsi-provinsi baru.
Hal tersebut dilakukan agar distribusi logistik Pemilu 2024 dapat tersebar dengan baik hingga pelosok negeri.
"Setelah Pemilu 2019 yang lalu negara kita telah berkembang secara administrasi. Di mana terjadi pemekaran wilayah, bahkan baik provinsi kita hari ini kan dari 34 kan sudah 37 dan provinsi yang baru ini. Bapak tahu juga bagaimana kondisi seperti di Papua Barat dan Papua Tengah," ujarnya.
"Nah ini tentu kita berharap bagaimana sih kesiapan PT Pos Indonesia dalam mengantisipasi hal-hal ini, baik dari data kebutuhan logistiknya dan juga sistem koordinasi seperti apa yang dibangun dengan pihak KPU," sambung Legislator Dapil Aceh II itu.
Lebih lanjut, dia berpesan agar ke depan Pos Indonesia dapat terus berkembang dan berinovasi, sehingga tidak kalah dengan perusahaan logistik swasta.
"Kita berharap PT Pos ini harus menjadi motor Pak. Jadi jangan sampai kita kalah dengan khususnya perusahaan swasta yang begitu pesat perkembangannya hari-hari ini dengan menggunakan segala teknologi," katanya.
"Kita berharap betul-betul memang PT Pos menjadi pemantik utama. Bagaimana membangun sinergitas dengan perusahaan-perusahaan swasta atau betul PT Pos kan enggak mungkin bisa bekerja sendiri berkaitan dengan penyaluran logistik ini," ucap Muslim menambahkan.