Jakarta - Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon merespons keras pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan alias LBP terkait narasi kampungan yang ditujukan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam wawancara di Kompas TV program Rosi, Luhut menyebut, terkait pengajuan peninjauan kembali (PK) menyangkut Partai Demokrat oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ke Mahkamah Agung (MA) untuk menjegal Anies adalah kampungan.
"Saya bukan muji-muji presiden. Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali itu. Saya jamin enggak ada, kampungan itu menurut saya," kata Luhut, Jumat, 21 Juli 2023 malam.
Jansen pun membuat pernyataan tertulis yang diunggahnya di akun media sosial Twitter, Jumat, 21 Juli 2023 malam.
Begini isinya:
"Yth pak LBP:
1) Saya menghormati anda sebagai senior dibangsa ini dan yg dituakan di tanah Batak, namun tidak tepat menurut saya kata anda ini utk Ketua Umum kami mas AHY. Saya pribadi dan kami kader Partai Demokrat- yg selama bbrp tahun ini berjuang mempertahankan partai kami dari rongrongan Muldoko — sangat terganggu dgn kata-kata anda ini.
Lebih baik karena anda juga bukan Menko yg mengurusi soal politik dan hukum di negara ini, harusnya tidak usah ikut campur soal ini. Fokus saja anda soal investasi, tesla dll yg jadi bidang anda. Dimana banyak juga hasilnya yg terasa kampungan;
2) Soal Muldoko ini, kami sejak awal sudah meminta ke Pak Jokowi utk mereshuffle Muldoko. Termasuk saya pribadi selaku kader dan pengurus Demokrat dalam banyak kesempatan tidak pernah jemu meminta itu. Agar pemerintah termasuk Presiden terhindar dari tuduhan macem2. Namun faktanya sampai saat ini dia terus dipertahankan;
3) Dengan terus membiarkan “begal, copet” atau istilah lainnya yg bermakna tidak punya hak berdasarkan UU Parpol terus bekerja di kabinet, pemerintahan inilah yg sesungguhnya kampungan.
Dalam rangkaian yg terkait perkara ini, sudah hampir 17 kali Muldoko cs kalah bahkan sampai tingkat kasasi. Dgn fakta ini, bukannya mata dibuka namun dia terus dipertahankan dan dilakukan pembiaran;
BACA JUGA: Soal Jakarta International Stadium, Jansen Sitindaon Sebut Erick Thohir Berlebihan
4) Utk pak LBP: harusnya karena anda teman Muldoko juga di kabinet dan sering bertemu, tinggal anda ajukan saja sebenarnya sebuh pertanyaan paling dasar ke dia: “punya KTA Demokrat tidak kau Mul?”
Jelas jawabnya tidak!!
Kalau dia tidak punya KTA dan jadi kader Demokrat pun tidak pernah, terus apa dasar dia terus mengingini jadi Ketum Demokrat?
Pengganggu namanya ini. Begal kalau istilah skrg. Mengingini sesuatu padahal dia sama sekali tidak punya hak atas itu.
5) Kalau dia berhasil ambil Demokrat, bukan hanya Anies atau siapapun yg diusung Demokrat jadi Capres terjegal, termasuk saya sendiripun terjegal pak LBP! di Pemilu legislatif. Krn Ketua Umum Demokrat jadi dia.
6) Jadi atas dasar tersebut, menurut saya: bukan kami Demokrat atau mas AHY yg kampungan. Tapi anda dan pemerintahan yg didalamnya ada Muldoko ini pak LBP. Krn terus membiarkan orang seperti ini ada di kabinet;
7) Ingat, bukan kami yg mulai pakai istilah kampungan ini tapi anda pak LBP.
Kalau kami, 10 tahun pemerintahan kami berhasil membawa Indonesia ini masuk ke G-20, yg kalian bangga-banggakan kemarin. Pertumbuhan ekonomi dimasa kami tinggi yg belum berhasil kalian kalahkan sekalipun. PDB bangsa ini kami bawa pertama kali tembus ke angka diatas 10.000 Triliun. APBN Negara ini kami buat naik sampai 4 kali lipat (jadi ribuan triliun), itu yg kemudian kalian warisi dll. Jadi tidak mungkin kami kampungan dgn prestasi begini.
Tapi kalau pemerintahan yg anda ada didalamnya ini, jelas menurut kami kampungan pak LBP.
Utang yg terus kalian buat naik sampai berkali-kali lipat. Janji pertumbuhan ekonomi kalian di pemilu, sama sekali tidak pernah terbukti. Jangankan 7 porsen, menyentuh rata-rata 6 porsen sajapun sampai akhir pemerintahan ini kelihatannya akan gagal tercapai. Kita tunggulah sentuhan terakhir kalian tahun depan utk membuktikan itu.
Kalau memang jago pemerintahan kalian ini, biar tidak kami tuduh kampungan, naikkan juga APBN kita ini dong jadi 4 kali lipat. Dari yg dulu kami tinggalkan ke kalian yg lebih kurang 1800 Triluanan, kalian buatlah kalau tidak bisa 7200 T, ya jadi 6000 Triliun di akhir pemerintahan 2024 nanti. Itu baru namanya jago dan tidak kampungan dll.
8) Terakhir, di Medan kemarin begal diminta utk ditembak. Krn telah sangat meresahkan masyarakat.
Utk begal partai ini kami tidak minta ditembak,sederhana cukup di reshuffle saja. Biar terhindar juga tuduhan macam2 ke istana. Krn sama dgn begal motor itu, dia ini telah meresahkan, menjadi contoh buruk, dan mengingini sesuatu yg bukan hak/miliknya.
Kalau yg begini ini terus dipertahankan di Kabinet, kampungan benarlah berarti namanya pemerintahan ini," tandasnya. []