Mamuju - Sudah sekira tiga bulan terakhir, siswa siswi SDN Pulau Saboyang, Kecamatan Kepulauan Bala-balakang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), tidak belajar.
Hal tersebut terjadi lantaran tenaga pengajar di sekolah tersebut sangat terbatas.
Hanya ada satu Aparatur Sipil Negara (ASN), itu pun Kepala Sekolah (Kepsek) di sana.
Seorang pemuda asal Pulau Saboyang, Alwi Suwito mengungkapkan, di SDN Pulau Saboyang hanya ada tiga orang guru honorer.
"Satu orang standby di Pulau Saboyang dan dua orang lainnya saat ini berada di Kota Mamuju karena ada kesibukan katanya," kata Alwi, Rabu, 3 Agustus 2022.
Ia juga mengungkapkan, guru honorer yang standby di Pulau Saboyang terlihat kewalahan, lantaran harus mengajar enam kelas hanya seorang diri.
"Selama tiga bulan terakhir, guru honorer kadang masuk seminggu dan libur seminggu," katanya.
Alwi menambahkan, para guru honorer mendapat insentif dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Mereka digaji Rp 10.000 perhari dari dana BOS," kata Alwi.
Bahkan, kata dia, siswa siswi SDN Pulau Saboyang harus menunggu informasi dari guru honorer kapan masuk sekolah.
"Jadi, sehari sebelum gurunya masuk mengajar, diinfokan dulu ke siswa siswinya," katanya.
Alwi berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar, memberikan perhatian khusus terhadap sekolah tersebut.
"Kasian mereka (siswa siswi SDN Pulau Saboyang) yang seharusnya mendapat pendidikan layak, tapi malah tidak sesuai harapan," kata Alwi.
Untuk diketahui, siswa siswi SDN Pulau Saboyang mulai dari kelas satu hingga kelas enam ada sebanyak kurang lebih 30 murid. []