Penulis: Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia)
Sebuah agenda pertemuan persahabatan dan diskusi strategis, berlangsung antara Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono bersama dengan Penulis. Kodam IV/Diponegoro (membawahi Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Pertemuan dan diskusi antar dua sahabat lama dan baik tersebut berlangsung di Ruang Kerja Pangdam, di Markas Kodam, Semarang, Jateng, hari Jumat, 10 Juni 2022.
Mayjen TNI Widi Prasetijono adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1993. Pernah menjadi Komandan Kodim (Dandim) Solo (Surakarta); menjadi Ajudan (ADC) Presiden RI Jokowi; menjadi Komandan Rindam Siliwangi (membawahi Provinsi Jabar dan Provinsi Banten); menjadi Komandan Korem (Danrem) Warastratama (membawahi beberapa Kabupaten dan Kota eks Karesidenan Surakarta, Jateng).
Kemudian menjadi Danrem Aji Surya Natakesuma (membawahi Provinsi Kalimantan Selatan/Kalsel) dengan Pangkat Jenderal Bintang Satu (Brigadir Jenderal/Brigjen); menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro dengan pangkat Brigjen; menjadi Danjen Kopassus TNI AD dengan pangkat Jenderal Bintang Dua (Mayor Jenderal/Mayjen); dan kini menjadi Pangdam IV/Diponegoro.
Berlangsung juga agenda pertemuan persahabatan dan diskusi strategis antara Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Andi Herman bersama dengan Penulis. Pertemuan dan diskusi antar dua sahabat lama dan baik tersebut, berlangsung di Ruang Kerja Kajati, di Kantor Kejati, Semarang, Jateng, Jumat, 10 Juni 2022.
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Andi Herman dan Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia Firman Jaya Daeli. (foto: dok Opsi).
Kajati Jateng Andi Herman adalah salah seorang Pejabat Struktural di institusi Kejaksaan dengan jabatan setara jenderal bintang dua senior. Pernah menjadi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Padangsidempuan, Sumatera Utara (Sumut) ; menjadi Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Provinsi Jambi; menjadi Kajari Jakarta Timur, DKI Jakarta; menjadi Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Selanjutnya menjadi Wakil Kajati Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan jabatan setara jenderal bintang satu; menjadi Kepala Pusat Litbang Kejaksaan Agung RI dengan jabatan setara jenderal bintang dua; menjadi Kepala Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Kejaksaan Agung RI; menjadi Kajati Provinsi Maluku Utara (Malut); menjadi Pejabat Struktural di Jaksa Agung Muda (JAM) Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung RI; kini menjadi Kajati Jateng.
Keseluruhan konstruksi, substansi, dan narasi pertemuan diskusi tersebut berkaitan dan berintikan pada pembangunan kapasitas kelembagaan dan peningkatan kualitas sumberdaya Anggota dan Kepemimpinan. Perspektif pertemuan dan pemikiran tersebut harus diletakkan dan dikembangkan dalam atmosfer pemahaman dalam kerangka pemikiran untuk kepentingan dan kemajuan Provinsi Jateng. Kemudian pada gilirannya berdampak dan berpengaruh pada kebijakan dan agenda Membangun dan Menuju Indonesia Maju.
Provinsi Jateng merupakan salah satu Daerah Otonom terutama dan terdepan di Indonesia, yang bersifat strategis dan menentukan. Juga merupakan salah satu kawasan inti dan "pemengaruh" perjalanan dan pergerakan Indonesia Raya. Pembangunan dan pemajuan Provinsi Jateng, mesti selalu berbasis pada sejumlah perihal bidang strategis. Ada perihal bidang strategis yang meliputi kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan tataran lokal, regional, nasional, dan internasional.
Bidang-bidang tersebut, antara lain: penyelenggaraan dan penguatan Otonomi Daerah (antara lain Institusi Eksekutif dan Legislatif Daerah, beserta sejumlah institusi langsung dan terkait lainnya). Lalu pembangunan, penegakan, dan pelayanan Sistem Hukum (antara lain Institusi Kejaksaan, Kepolisian, Kehakiman, dan sejumlah institusi langsung dan terkait hukum lainnya). Kemudian pembangunan, penataan, dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Negara (antara lain: Institusi Kementerian Pertahanan, TNI, Matra TNI AD, Matra TNI AL, Matra TNI AU, dan sejumlah institusi langsung dan terkait lainnya.
Ada beberapa institusi yang memiliki "Tupoksi" Keamanan Nasional, Ketertiban Umum, dan Penanggulangan kejahatan luar biasa lainnya. Keberadaan dan kemajuan institusi-institusi tersebut, pada dasarnya berdampak dan berpengaruh secara berarti terhadap Otonomi Daerah, Sistem Hukum Nasional, dan Pertahanan Negara. Ada Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT-RI), Badan Narkotika Nasional (BNN-RI), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN-RI), dan beberapa institusi terkait lainnya. Institusi-Institusi tersebut, tentu dalam rangka untuk senantiasa membangun, menata, dan memelihara Sistem "Keamanan Nasional" dan "Ketertiban Umum".
Kerangka dasar pemikiran tersebut, semakin menjadikan posisi dan peran Institusi TNI dan Kejaksaan dalam kawasan yang mendorong, menguatkan, dan membangkitkan keberadaan daerah Jateng dan kemajuan masyarakat Jateng. Integritas, kredibilitas, kualitas, kapasitas, dan profesionalitas Kepemimpinan institusi dan jajaran Kejaksaan di tingkat regional (Kejaksaan Tinggi) dan TNI di tingkat regional (TNI AD/Kodam), tentu menjadi relevan dan mendesak. Keseluruhan Tugas-Tugas Pokok dan Fungsi Utama Institusi-Institusi tersebut harus senantiasa ditempatkan dan diarahkan untuk membangun dan memajukan Provinsi Jateng.
Relevansi penting strategis dan agenda tahapan kemendesakan tersebut, mesti selalu difahami dan disemangati. Terutama dalam kerangka untuk menguati inti Keindonesian dan memaknai hakekat Indonesia Maju. Perspektif tersebut adalah sebuah atmosfir kehidupan dan keberlanjutan Indonedia Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Juga adalah serangkaian kawasan utuh integral kenegaraan Indonesia Maju yang kuat, berdaulat, demokratis, moderat, toleran, adil, makmur, dan sejahtera.
Ada sejumlah tugas, kegiatan, pertemuan, dan dialog lainnya - yang terlaksana secara santai dalam suasana kekeluargaan. Juga berlangsung secara sosial dan kultural. Penulis, menghadiri dan mengikuti perihal tersebut sebagai bagian dari agenda pelayanan dan pengabdian. Ada juga tugas, kegiatan, pertemuan, dan dialog yang berkaitan dengan pengembangan akademik keilmuan. Kemudian yang bersifat pendidikan, kebudayaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dalam sebuah kesempatan, menyampaikan seutuhnya mengenai ekosistem pembangunan dan infrastruktur pemajuan Provinsi Jateng.
Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia Firman Jaya Daeli dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (foto: dok Opsi).
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bawah Kepemimpinan Presiden RI Jokowi dan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di bawah Kepemimpinan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo - telah, sedang, dan semakin bangkit berjalan dan maju bergerak. Tentu dalam konteks tersebut adalah Membangun Negara Indonesia dan Provinsi Jateng. Perihal tersebut adalah sebuah dan serangkaian pembangunan yang berintikan dan berorientasi pada penguatan, penumbuhan, dan pemaknaan Trisakti (Berdaulat di Bidang Politik; Berdikari Secara Ekonomi; Berkepribadian Dalam Kebudayaan).
Ekosistem dan infrastruktur Trisakti secara menyeluruh, tentu harus dalam kerangka dan dalam konteks penguatan prinsip-prinsip bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hakekatnya dan intinya adalah penguatan dan pemajuan NKRI berideologi dan berfalsafah Pancasila berdasarkan dan berlandaskan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 beretos dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Perihal tersebut diorganisasikan, diselenggarakan, dan diwujudkan secara otentik dan konkrit. Dan tentu berjalan dan bergerak dengan dinamika dan dialektika yang berkeadaban dan berkebudayaan.
Pembangunan, pembumian, dan penguatan kualitas Trisakti harus senantiasa bermakna dan semakin berarti. Kebermaknaan dan keberartian Trisakti secara otentik dan konkrit yang dibumikan, diwujudkan, dan ditegakkan oleh Presiden RI Jokowi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Perihal dan perspektif tersebut pada dasarnya memiliki hubungan erat dan ikatan kuat dengan paradigma Kepemimpinan Presiden Kelima RI Hj. Megawati Soekarnoputri. Paradigma tersebut adalah sikap dan kebijakan yang mengukuhkan dan mengembangkan Trisakti.
Hubungan dan ikatan tersebut mempunyai dan merupakan satu rangkaian utuh dan terintegrasi sebagai sebuah tarikan nafas panjang yang mendasar dan menyeluruh. Rangkaian tersebut berfungsi luhur, mulia, dan adab untuk "mengawal, menjaga dan merawat" Indonesia. Paradigma pemikiran dan pembumian geostrategis Trisakti yang sudah berlangsung dari Kepemimpinan Presiden Kelima RI Hj. Megawati Soekarnoputri, pada gilirannya diwadahi, diakomodasi, dan dimaknai selanjutnya oleh Kepemimpinan Presiden RI Jokowi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di masing-masing tataran dan tingkatan serta jalur dan jenjang.
Kebijakan dasar dan agenda utama Pemajuan Jateng - Indonesia, salah satunya adalah dengan berurat dan berakar kuat serta bertumpu berbasis subur pada kualitas Otonomi Daerah, Sistem Hukum Nasional, dan Pertahanan Negara. Hakekat tersebut harus diletakkan dan digelorakan dalam konteks dan dalam kerangka pemikiran mengenai keseluruhan Pemajuan Provinsi Jateng dan Indonesia. Juga didorong secara serius dan sungguh-sungguh serta didukung secara optimum dan maksimal dalam kerangka dan dalam konteks pertemuan dan diskusi yang terencana, terukur, terarah, efektif, dan produktif.
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 10 Juni 2022
"Salam Sehat dan Sukses ;
Salam Jawa Tengah dan Indonesia Maju"