Daerah Kamis, 08 September 2022 | 19:09

Jateng Masuk Lima Besar Nominasi Layanan Investasi 2022

Lihat Foto Jateng Masuk Lima Besar Nominasi Layanan Investasi 2022 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Opsi/Humas Jateng).
Editor: Yohanes Charles

Semarang – Provinsi Jawa Tengah masuk nominasi lima besar daerah dengan layanan investasi terbaik 2022. Komitmen dan kekompakan duet Ganjar-Yasin dinilai sebagai upaya konkret dalam mengawal investasi di Jateng.

Hal itu dikatakan Staf Khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional M Pradana Indraputra, sewaktu melakukan uji petik kinerja PTSP dan percepatan pelaksanaan berusaha, di Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Kamis 8 September 2022.

Dia menyebut, uji ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran data yang telah dipaparkan DPMPTSP, beberapa waktu lalu.

“Kita melakukan uji kebenaran terkait presentasi yang telah dilakukan. Kami sudah dialog dengan gubernur dan wakil gubernur, pelaku usaha, melihat sarana prasarana dan berdiskusi dengan pelaku usaha di lobby depan kantor PTSP, semuanya baik. Ini luar biasa bagus karena Jawa Tengah adalah juara bertahan (2021),” ujarnya.

Pradana mengatakan, ada hal mendasar dan spesial yang membikin Jateng juara dalam layanan investasi 2021. Pertama komitmen pemimpin, yang mampu menyelaraskan seluruh OPD untuk menyukseskan sektor investasi. Selanjutnya, sarana prasarana yang nyaman, serta respon pemangku kebijakan yang cepat.

Jawa Tengah, menurut Pradana, memiliki figur Gubernur Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, yang bisa memimpin dan memadukan gerak investasi di Jateng. Hal itu menurutnya tidak banyak ditemui pada daerah atau lembaga lain di Indonesia.

“(Secara nominasi) Oh ini paling tidak Jawa Tengah masuk lima besar. Nah ini yang sedang kami nilai, utamanya untuk memeringkat nomor satu sampai nomor tiga,” paparnya.

Saat menerima Tim di Kantor Gubernur, Kamis 8 September 2022, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, titel juara pada layanan investasi adalah bonus. Yang jauh lebih penting, investasi bermuara pada terlayaninya investor dengan prinsip cepat, mudah, dan bebas dari korupsi.

Selain itu, Ganjar juga mewajibkan dinas di lingkup Pemprov Jateng menciptakan inovasi layanan bagi masyarakat.

“Hari ini kita belajar, juara bukan tujuan tapi investasi itu ada kemudahan. Ada insentif yang diberikan, apalagi dalam situasi sulit seperti ini. Pemda harus mengubah mindset menjadi layanan yang baik, cepat mudah dan tak ada korupsi tak ada pungli. Ini yang penting,” urai Ganjar didampingi wakilnya, Taj Yasin Maimoen.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean Sebut Edy Rahmayadi Lemah Tak Segarang Wajahnya

Ganjar mengatakan, investasi bukan saja urusan DPMPTSP. Oleh karena itu, dia meminta seluruh sektor di Pemprov Jateng untuk mendukung. Dia juga berharap saran dari Kementerian Investasi guna meningkatkan investasi di Jawa Tengah.

Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri mengatakan, pihaknya tidak hanya berusaha menarik investor menanamkan modal. Lebih lanjut, kondusivitas wilayah dan merawat investasi yang telah ada, menjadi strategi utama dalam mencipta iklim penanaman modal.

Ditambahkan, berdasarkan catatan DPMPTSP Jateng, total realisasi investasi semester I 2022 di Jawa Tengah mencapai Rp39,19 triliun, dari target Rp65,54 triliun. Dari capaian tersebut, telah menyerap tenaga kerja sebanyak 116.067 orang, dengan jumlah proyek mencapai 8.298 unit.

Cepat dan Gratis

Kemudahan dan kecepatan mengurus izin di Jateng dibuktikan oleh dua pengusaha skala menengah dan kecil asal Semarang. Dalam tempo kurang dari 30 menit, mereka sudah bisa mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB) gratis pula.

Dua pengusaha UMKM itu adalah Nurul Hidayah dan Hasanah. Pengusaha “brambang” goreng dan keripik asal Kecamatan Gunungpati itu menceritakan pengalaman mereka mengurus perizinan di DPMPTSP Jateng.

Baca juga: Menjelajahi Pesona Jalur Rempah di Belitung Timur

Nurul mengaku, baru kali pertama datang ke kantor DPMPTSP Jateng. Ia menyebut, layanan yang diberikan sangat praktis.

“Ini datang kemari untuk mengurus izin usaha UKM olahan makanan. Dari NIB OSS (One Single Submission) jadi NIB Berbasis Risiko (Risk Based Approach). Urusnya mudah, pelayanannya cepat, ramah. Kita emak-emak di layani dengan ramah,” paparnya, di kantor DPMPTSP Jateng.

Hal itu diamini Hasanah, ia menyebut dalam tempo singkat, perizinan mereka kelar. Dengan mengurus NIB usahanya jadi lebih tertata.

“Prosesnya cepat, dua izin itu kurang dari setengah jam. Dan ini juga gratis. Kalau mempunyai NIB usaha itu diakui, seperti KTP dalam berusaha,” urainya.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan DPMPTSP dari total investasi di Jateng pada semester I 2022, terbagi menjadi dua sumber. Pertama realisasi non-UMK berdasarkan LKPM sebesar Rp 27,02 triliun, dan realisasi UMK sejumlah Rp 12,17 triliun. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya