Jakarta - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jefri Gultom membantah keterlibatan GMKI pada wacana deklarasi eksponen Cipayung Plus mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin (AMIN) di Pilpres 2024.
Jefri menegaskan, GMKI bukanlah organisasi politik di negeri ini.
"Saya sudah dengar wacana deklarasi eksponen Cipayung dan saya melihat mereka tulis GMKI ikut dalam deklarasi (AMIN). Saya membantah hal tersebut tidak benar, karena sampai saat ini GMKI bukan organisasi politik," kata Jefri dalam keterangannya, Sabtu, 20 Januari 2024.
Lebih lanjut, alumni pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini mengaku tidak mengetahui siapa sosok penyebar flyer wacana deklarasi itu media sosial.
"Kita tidak tahu siapa sumber awalnya, dan sudah rame di media sosial dan sudah banyak yang bertanya-tanya sama saya, dan kembali saya tegaskan kalau GMKI tidak terlibat dalam wacana tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, siapa saja boleh menentukan pilihan dalam pemilu. Namun, lanjutnya, sebaiknya tidak dengan klaim atau mencatut.
"Pilpres ini mau siapa dukung siapa tidak ada masalah dengan kami, tetapi jangan ada klaim-klaim, kita harus berpolitik dengan baik agar masyarakat memilih dengan kesadaran, bukan dengan cara-cara yang tidak baik," tutur pemuda asal Merauke itu.
Berpolitik, sambungnya, adalah seni dan suci, sehingga semua pihak dituntut melukiskan sejarah yang baik untuk bangsa dan negara.
"Saya selaku Ketum GMKI mengajak semua pihak untuk berpolitik dengan baik dan benar demi bangsa dan negara ini, karena politik itu adalah seni," kata dia.
Lantas, dia mengungkapkan pernyataan yang pernah disampaikan politikus senior Indonesia, Sabam Gunung Panangian Sirait.
"Kalau seperti senior saya, Sabam Sirait pernah mengatakan politik itu suci, jadi kita harus jaga kesucian politik itu, jangan dikotori dengan cara-cara yang tidak baik dan penuh kebohongan. Siapa pun yang terpilih nanti kita harapkan membawa Indonesia harus diakui di mata dunia," ucap Jefri Gultom.[]