Jakarta - Penyanyi rap JFlow membagikan caranya membuktikan kecintaan pada Indonesia, jelang HUT RI ke-77. Menurutnya, kecintaan terhadap bangsa salah satunya dibuktikan dengan mendukung produk lokal buatan dalam negeri.
Berbicara dalam konferensi pers bersama Blibli, penyanyi pemilik nama Joshua Matulessy itu mengaku sering menggunakan produk lokal dalam kesehariannya.
"Sering banget beli produk lokal. Enggak cuma beli, tapi juga mendukung lewat endorse tanpa dibayar," kata JFlow, dikutip Opsi pada Senin, 15 Agustus 2022.
Momen berpromosi produk lokal tanpa dibayar, dilakukan JFlow saat tampil di upacara pembukaan Asian Games di Gelora Bung Karno (GBK) pada 2018 lalu.
"Waktu closing ceremony Asian Games, gue memutuskan untuk punya wardrobe sendiri. Gue waktu itu punya jaket lama, gue recycle, gue tambahin koleksi tenun dari brand lokal favorit gue," tutur JFlow.
"Koleksi tenunnya dari sebuah komunitas di Toraja, terdiri dari ibu-ibu penenun di sana. Gue pake itu dan jaket itu jadi ikonik banget di GBK di tengah keriuhan Asian Games," ucap dia.
Penyanyi rap, Joshua Matulessy alias JFlow. (Foto: Opsi/Eno Suratno Wongsodimedjo)
Selain itu, JFlow juga mengaku kerap menampilkan karya-karya perancang busana dalam negeri dalam video musik lagu "Kekinian" yang dia rilis pada 2016.
"Gue menampilkan full karya fashion designer Indonesia dari awal sampai selesai," tuturnya.
"Ada belasan fashion desainer dengan belasan model Indonesia di music video itu. Itu berkali-kali gue lakukan di project gue," katanya.
Selain mendukung produk lokal, kecintaan JFlow pada Indonesia juga kerap dituangkan lewat lagu-lagunya.
Terakhir, dia berkolaborasi dengan Denada merilis lagu bernuansa suku Batak, meskipun dia bukan orang asli Batak.
"Walaupun gue bukan orang batak, tapi dia tahu gue sangat mengapresiasi hidup di negara yang sangat heterogen dan kaya ini," ujar JFlow.
Baca juga: Keluarga 7 Presiden Bakal Kumpul di Konser Jelang HUT RI Ke-77
Baca juga: 7 Mobil Kepresidenan Dipamerkan di Sarinah, Tunggangan Soekarno Sita Perhatian
"Jadi ketimbang memaksakan semua jadi satu, mending kita rayakan saja keberagaman kita," tuturnya. []
