Daerah Rabu, 10 Agustus 2022 | 20:08

Jembatan Bantuan Gubernur di Magelang, Jadi Jalur Evakuasi 2 Arah

Lihat Foto Jembatan Bantuan Gubernur di Magelang, Jadi Jalur Evakuasi 2 Arah Jembatan Senowo yang berada di antara Desa Dukun dan Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. (Foto: Opsi/Diskominfo Jateng).
Editor: Yohanes Charles

Magelang – Jembatan Senowo yang berada di antara Desa Dukun dan Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, menjadi dua lajur, berkat bantuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Kini, jembatan senilai Rp 7,25 miliar dari anggaran bantuan provinsi (Banprov) 2021 itu berfungsi sebagai jalur alternatif Magelang-Boyolali, sekaligus jalur evakuasi bencana erupsi Merapi.

Jembatan yang dulunya sering langganan hanyut akibat lahar dingin itu, sekarang justru mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.

Sekretaris Desa Dukun, Yudo Wasito menuturkan, Jembatan Senowo dibangun tahun 2021 bantuan dari Ganjar Pranowo. Saat ini, menjadi akses antarkabupaten.

“Itu menghubungkan antarkabupaten, yakni Magelang-Boyolali-Semarang,” ujarnya, Rabu 10 Agustus 2022.

Dulunya, jembatan tersebut hanya satu jalur, sehingga harus buka-tutup bagi kendaraan roda empat. Kondisi itu mengakibatkan akses jalan tersendat, bahkan mengakibatkan kecelakaan.

“Dulu hanya satu jalur. Untuk kendaraan truk dan yang mengangkut sayur itu harus bergantian karena jalan sempit. Apalagi saat erupsi merapi pasti semrawut. Ada kecelakaan juga karena biasanya itu orang yang belum paham jalur sini, karena jalan yang satu nanjak dan sempit,” paparnya.

Setelah dibangun dan menjadi dua lajur, Jembatan Senowo lancar dan bahkan mampu mendorong perekonomian masyarakat.

“Dampaknya banyak, ya memperlancar ekonomi karena mayoritas petani bisa angkut hasil pertanian. Ada juga pasar desa dekat jembatan. Jadi memperlancar evakuasi. Desa Dukun jaraknya 12 kilometer dari puncak Merapi, karena di atas ada beberapa desa, sehingga jalur evakuasi ini sangat vital,” ungkapnya.

Baca juga: Pemda Kota Cirebon Apresiasi Program Umroh Gratis untuk Marbot Masjid

Kepala Pasar Desa Dukun, Yazid Aiman menambahkan, pasar yang dikelola merupakan aset desa. Sebelumnya, keberadaan pasar memberi pendapatan asli desa (PAD) Rp12 juta per bulan. Namun, setelah adanya jembatan baru PAD meningkat hingga Rp 20 juta per bulan.

“Khususnya untuk pasar sangat berpengaruh. PAD yang awalnya Rp 12 juta per bulan, meningkat menjadi Rp 20 juta per bulan itu dari retribusi,” katanya.

Selain Pasar Desa, sekitar jarak 300 meter juga terdapat pasar milik kabupaten.

“Ada dua pasar di daerah sini. Sekitar 300 ada pasar kabupaten,” imbuhnya.

Baca juga: Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Puluhan Pemilik Toko dan Warung Temanggung Ikuti Sosialisasi Cukai

Sementara, Genduk, pedagang di Pasar Desa Dukun mengaku omzetnya meningkat karena pelanggan bertambah.

“Banyak yang lewat, jadi banyak pembeli. Kalau dulu Rp400 ribu per hari, sekarang bisa dapat Rp 700 ribu per hari. Kalau puasa malah sampai Rp 1 juta per hari,” tandas pedagang nasi rames itu.

Diketahui, ada dua jembatan di Magelang yang dibangun dari anggaran Banprov. Yakni Jembatan Kali Tangsi di ruas jalan Krasak-Kajoran dan jembatan Kali Senowo ruas Tlatar-Talun Magelang.

Pembangunan dua jembatan tersebut telah dicek langsung oleh Ganjar Pranowo pada 18 Mei 2022 lalu. Hasilnya sangat memuaskan, untuk jembatan Kali Tangsi, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 8,45 miliar. Sementara jembatan Senowo membutuhkan anggaran sebesar Rp 7,25 miliar.

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya