News Sabtu, 14 Juni 2025 | 17:06

Jembatan Idano Noyo Nias Barat Dibangun Kembali, Bobby Resmikan Proyek Rp 46,7 Miliar

Lihat Foto Jembatan Idano Noyo Nias Barat Dibangun Kembali, Bobby Resmikan Proyek Rp 46,7 Miliar Gubernur Sumut Bobby Nasution. (Foto: Ist)

Nias Barat — Harapan masyarakat Nias Barat untuk kembali menikmati akses transportasi yang layak mulai menemukan titik terang. Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, meresmikan dimulainya pembangunan kembali Jembatan Idano Noyo dengan peletakan batu pertama, Jumat, 13 Juni 2025, di Desa Tuwuna.

Jembatan yang sempat roboh pada Maret lalu ini akan dibangun dengan standar kelas A, setara jembatan nasional. Pembangunan ini menjadi proyek infrastruktur pertama yang dikerjakan pada masa kepemimpinan Bobby di Sumatra Utara.

"Perencanaannya sudah sejak lama, tapi baru kali ini bisa dilanjutkan. Kami pastikan kualitasnya baik, tanpa tiang tengah, dengan teknik abutment dan bentang sepanjang 95 meter," ujar Bobby dalam sambutannya.

Jembatan ini dirancang selebar 9 meter, terdiri dari badan jalan 7 meter dan trotoar masing-masing 1 meter di kedua sisi. Pemerintah menargetkan proyek ini rampung pada Desember 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp 46,7 miliar.

Pembangunan jembatan ini, kata Bobby, bukan hanya proyek fisik semata, melainkan simbol dimulainya pembangunan besar-besaran di Kepulauan Nias.

Ia menyebut perbaikan jalan di wilayah ini juga akan dimulai pada Juli dengan alokasi anggaran sebesar Rp 204 miliar.

“Ini awal dari pembangunan yang lebih masif di Nias. Kita butuh dukungan penuh dari semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah,” tegasnya.

Warga Desa Tuwuna, Sri Astriany Gulo, menyampaikan rasa syukurnya. Sejak jembatan putus, ia dan banyak warga lain terpaksa menyeberang sungai menggunakan perahu dengan ongkos hingga Rp 20 ribu sekali jalan.

“Biasanya dari rumah jam 7 pagi, sekarang harus jam 6 karena harus nyeberang. Ongkosnya pun mahal. Jadi kami benar-benar harap pembangunan cepat selesai,” katanya.

Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu, mengapresiasi partisipasi warga dalam menyukseskan pembangunan. Ia mengungkap ada empat warga yang rela menghibahkan tanah dan rumahnya demi kelancaran proyek.

“Bahkan satu rumah tinggal sisa dua meter. Kita akan bantu agar warga yang terdampak bisa memiliki rumah kembali,” ucap Eliyunus.

Peletakan batu pertama ini turut dihadiri bupati dan wali kota se-Kepulauan Nias, Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu, unsur Forkopimda, DPRD Sumut, dan sejumlah tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menjadi simbol pentingnya kolaborasi lintas wilayah dalam membangun konektivitas di daerah.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya