Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan masyarakat Indonesia sepatutnya bersyukur karena masih dapat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya Pertalite dengan harga yang sangat terjangkau. Menurutnya, pemerintah telah memberikan subsidi yang sangat besar terhadap BBM.
"Kalau bensin di negara lain sekarang harganya (disetarakan dengan kurs rupiah) sudah Rp 32.000, Rp31.000, di Indonesia Pertalite masih Rp 7.650 (per liter), tapi juga perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah sangat terlalu besar," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka, Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam.
Diketahui, dana APBN untuk subsidi telah meningkat dari Rp 170 triliun menjadi Rp 502 triliun. Presiden menyebut negara mana pun tak akan kuat menangani subsidi sebesar itu.
"Negara mana pun tidak akan kuat subsidi sebesar itu. Tapi sekarang Alhamdulilah kita masih kuat menahannya sampai sekarang ini. Ini yang patut kita syukuri bersama-sama," ujarnya.
Selain bahan bakar, pemerintah juga memberikan subsidi terhadap bahan pangan untuk menekan tekanan pasar global.
"Di negara lain (harga) sudah naik 30 persen, 40 persen, 50 persen naik. Karena apa? mereka yang makan gandum, baik di Asia, Afrika, Eropa, sekarang berada di posisi yang sangat sulit, sudah mahal, barangnya tak ada," ucap Presiden.
Jokowi mengatakan, pemerintah melakukan subsidi besar-besaran untuk menekan kenaikan harga BBM dan bahan bakar di tengah krisis global ini.
"Baru akan melakukan pemulihan (dari pandemi Covid-19) tapi muncul sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya. Sakitnya belum sembuh muncul yang namanya perang di Ukraina, sehingga semuanya menjadi bertubi-tubi menyulitkan semua negara, hampir semua negara pada posisi yang sangat sulit," jelas Presiden Jokowi.
Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia ini digelar di Istana Merdeka, Senin 1 Agustus 2022 malam. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. []