News Senin, 26 September 2022 | 14:09

Jokowi Dorong Startup Tangkap Peluang Ekonomi Sektor Pangan

Lihat Foto Jokowi Dorong Startup Tangkap Peluang Ekonomi Sektor Pangan Presiden Jokowi saat Peringatan Hari Pers Nasional dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu, 9 Februari 2022. (foto: YouTube Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pelaku usaha rintisan atau startup untuk berani menangkap peluang ekonomi di sektor pangan yang dinilainya masih terbuka begitu lebar dan bahkan membesar karena krisis pangan dampak agresi militer Rusia ke Ukraina.

Pasalnya, berdasarkan populasi startup Indonesia saat ini, hanya empat persen saja yang berkecimpung di sektor agrikultur, Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat membuka BUMN Startup Day di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin, 26 September 2022.

"Masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi masalah besar yang harus dipecahkan oleh teknologi dan itu adalah kesempatan, peluang, opportunity, dan agrikultur hanya empat persen (dari startup Indonesia)," katanya.

Porsi empat persen itu masih tertinggal jauh dibandingkan sektor fintech yang mendominasi populasi startup Indonesia dengan 23 persen atau ritel sebesar 14 persen.

Presiden menjabarkan dalam sektor pangan terdapat setidaknya tiga aspek yang bisa disasar oleh para pelaku usaha rintisan Indonesia, yakni produksi, distribusi, dan pemasaran.

"Di sini ada peluangnya semuanya. Urusan produksinya ada, urusan distribusinya ada, urusan pasarnya ada semua peluangnya," katanya.

Jokowi juga mengingatkan para pelaku usaha rintisan bahwa sektor pangan tidak hanya berkenaan dengan beras sebagai komoditas makanan pokok utara masyarakat Indonesia.

Untuk komoditas makanan pokok sendiri Presiden Jokowi mencontohkan ada sorgum, porang, cassava (singkong), dan sagu.

Jokowi juga menyebut hal yang sama berlaku pada sayur-sayuran maupun pangan ikan-ikanan.

"Sehingga ini menjadi sebuah peluang besar dan target konsumen dari petani di ladang, nelayan di lautan, sampai masuk ke dapurnya ibu-ibu rumah tangga. Peluangnya sangat besar sekali," katanya.

Presiden Jokowi juga sempat mengingatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang pada 2020 sebesar Rp 632 triliun bisa tumbuh delapan kali lipat hingga sekira Rp 4.531 triliun pada 2030 nanti.

Oleh karena itu Jokowi terus mengajak para pelaku usaha rintisan untuk bisa memulai usahanya dengan melihat kebutuhan pasar yang ada, mengingat 80-90 persen startup gagal ketika masih tahap merintis dengan 42 persen di antaranya akibat tidak melihat kebutuhan pasar yang ada. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya